Ahad 16 Apr 2023 06:45 WIB

Waketum PAN Bocorkan Nama Kandidat Capres yang Berpotensi Diusung Koalisi Kebangsaan

Viva Yoga mengakui pembahasan capres Koalisi Kebangsaan bakal alot.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Viva Yoga Mauladi.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Viva Yoga Mauladi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi membocorkan sejumlah nama yang masuk pembahasan dan berpotensi diusung Koalisi Kebangsaan pada Pilpres 2024. Koalisi Kebangsaan merupakan gabungan dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan beranggotakan lima partai politik.

Yakni Golkar, Gerindra, PKB, PAN, dan PPP. "Ada nama-nama ada Pak Prabowo, Pak Ganjar, Pak Airlangga, Mas Erick Thohir, banyak lah," kata Viva Yoga seusai mengikuti pengajian dan Sholat Tarawih bersama yang digelar DPW PAN Jatim dengan PWNU Jatim di Surabaya, Sabtu (15/4/2023).

Baca Juga

Viva Yoga mengamini analisa banyak pengamat, bahwa setelah kelima partai politik tersebut mewacanakan membuat koalisi besar, akan sulit menentukan siapa pasangan calon yang akan diusung di Pilpres 2024. Pertimbangannya, karena setiap parpol menginginkan kadernya menang, dan memiliki kepentingan subjektif masing-masing.

"Nah saya meyakini apabila koalisi besar dalam ikatan kebangsaan ini berhasil untuk ditetapkan, maka kepentingan partai politik yang bersifat subjektif itu akan dirundingkan di meja diskusi dan akan ditetapkan berdasarkan akal sehat, berdasarkan ukuran-ukuran yang rasional, secara kolektif kolegial, musyawarah mufakat, dan tidak voting," ujarnya.

Viva Yoga menjelaskan, faktor-faktor yang bisa dijadikan rujukan untuk menentukan pasangan calon yang akan diusung di antaranya hasil survei dari lembaga survei yang bonafide. Hasil survei tersebut, kata dia, biasanya menggambarkan siapa pasangan calon yang diminati dan sesuai dengan aspirasi masyarakat.

"Meskipun itu bersifat sementara tapi bisa menjadi pertimbangan. Misal soal popularitas, elektabilitas. Jadi hal yang bersifat kualitatif bisa diukur secara angka-angka, itu dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan pasangan calon," kata Viva Yoga.

Terkait potensi PDIP bergabung dalam koalisi tersebut, Viva Yoga menyatakan semuanya masih sangat dinamis. Namun, kata dia PAN bakal menyambut baik jika PDIP bisa bergabung dalam koalisi tersebut. Sebab, kata dia, jika PDIP bergabung bersama-sama dalam Koalisi Kebangsaan, akan memberikan nilai positif.

"Akan memerbesar basis konstituen, sehingga potensi pasangan calon yang diusung menang lebih tinggi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement