Ahad 09 Apr 2023 13:54 WIB

Respons Somasi, Menkes Ajak Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan Bangsa Berdiskusi

Menkes sudah dua kali disomasi oleh FDPKKB terkait pernyataan soal buasa STR dan SIP.

Rep: Zainur Mashir Ramadhan/ Red: Andri Saubani
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Foto: Prayogi/Republika
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, merespons Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan Bangsa (FDPKKB) setelah adanya dua kali kiriman somasi terhadap dirinya. Somasi itu, menyusul pernyataan Budi soal biaya Surat Tanda Registrasi (STR) dokter/dokter gigi, Surat Izin Praktik (SIP) hingga biaya Satuan Kredit Profesi (SKP) yang mencapai Rp 6 juta per orang.

Alhasil, dengan adanya persinggungan itu, Menkes mengajak forum tersebut untuk melakukan diskusi. Utamanya, membahas persoalan yang ditujukan kepadanya.

Baca Juga

"Tanpa mengurangi rasa hormat, saya beriktikad baik ingin mengajak Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan untuk berdiskusi, mengklarifikasi persoalan sebagaimana yang tertuang dalam surat somasi," kata Budi dalam keterangannya, dikutip, kemarin.

Berdasarkan somasi dengan nomor 037/B/J&T/III/2023, Budi disebut FDPKKB menyampaikan informasi tidak benar. Bahkan, mereka menuding Menkes telah memberikan kabar bohong dan menyesatkan masyarakat terkait tingginya pengurusan izin. Apalagi, forum menilai pernyataan itu hanya berdasarkan ungkapan Wamenkes Dante Saksono, alih-alih hasil studi.

Dalam somasi pertama yang dikeluarkan pada akhir bulan lalu itu, forum juga menjelaskan tarif penerbutan STR di KKI. Ihwal bernilai jutaan rupiah, forum menyebut ada paket STR baru yang hanya bernilai ratusan ribu rupiah.

Seperti di somasi pertama, hal yang sama juga diungkapkan kembali oleh FDPKKB di somasi kedua. Alasan somasi kedua dilayangkan dengan tanpa pembaharuan, kata FDPKKB, karena hingga waktu yang telah ditentukan Budi tidak merespon somasi pertama. Baru setelah ada somasi kedua, Budi merespons somasi itu dengan ajakan diskusi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement