Senin 10 Feb 2025 18:55 WIB

Menkes: Lebih dari 17 Ribu Warga Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis

Program CKG untuk menjaga warga tetap sehat dengan deteksi dini.

Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan mata terhadap pasien yang mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di UPTD Puskesmas Beji, Depok, Jawa Barat, Senin (10/2/2025). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat di 10.200 puskesmas yang ada di seluruh Indonesia, mulai hari ini. Program cek kesehatan gratis ini sebagai bentuk apresiasi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berulang tahun. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan, melakukan deteksi dini berbagai penyakit, serta menekan angka kecacatan dan kematian akibat kondisi medis yang tidak terdeteksi sejak awal.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan mata terhadap pasien yang mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di UPTD Puskesmas Beji, Depok, Jawa Barat, Senin (10/2/2025). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat di 10.200 puskesmas yang ada di seluruh Indonesia, mulai hari ini. Program cek kesehatan gratis ini sebagai bentuk apresiasi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berulang tahun. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan, melakukan deteksi dini berbagai penyakit, serta menekan angka kecacatan dan kematian akibat kondisi medis yang tidak terdeteksi sejak awal.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lebih dari 17 ribu warga memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di seluruh Indonesia pada Senin (10/2/2025), hingga pukul 11.00 WIB, yang diperkirakan terus bertambah hingga operasional puskesmas berakhir pukul 14.00 WIB. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memantau program CKG di Surabaya, Senin.

"Sudah ada 17 ribu itu yang diperiksa di seluruh Indonesia," kata Budi saat memantau program CKG di Puskesmas Manukan Kulon.

Baca Juga

Budi menyebut program yang digagas pemerintah pusat tersebut bertujuan agar masyarakat lebih sehat dengan langkah pemeriksaan awal atau deteksi dini tersebut. Dengan adanya langkah deteksi dini, lanjutnya, diharapkan penanganan bisa dilakukan lebih awal dan biaya pengobatan pasien juga bisa ditekan.

"Semua macam penyakit, kanker, stroke, jantung, ginjal, itu sebenarnya penyakit kronis yang butuh waktu lima tahun sampai benar-benar parah. Kalau ketahuannya sejak dini, itu bisa ditangani dengan baik, jauh lebih murah juga," ucapnya.

Budi menjelaskan inti dari program ini ialah bukan untuk mengobati masyarakat yang dalam kondisi sakit, tapi menjaga warga tetap sehat dengan deteksi dini. Dalam cek kesehatan ini, warga akan menjalani minimal pemeriksaan tekanan darah, gula darah, lemak darah dan kolesterol.

Sementara itu, untuk pasien yang tidak memiliki ponsel, sehingga tidak dapat mendaftar pemeriksaan kesehatan gratis melalui aplikasi Satu Sehat tetap akan dilayani dalam program CKG. Sebagai alternatif, pasien dapat mengisi formulir digital melalui Google Form.

"Kita sebenarnya dari cek kesehatan ini bisa tahu profilnya. Feeling saya dari cek kesehatan itu kan seperti statistik, biasanya hanya diambil sampel 100 ribu atau 200 ribu jiwa. Kalau ini benar-benar seluruhnya, 280 juta jiwa penduduk Indonesia bisa kita lihat sebarannya," ujar Budi.

Menurut Menkes, program CKG menjadi langkah strategis dalam mendeteksi dini penyakit kronis yang sering dianggap remeh, seperti hipertensi dan diabetes.

"Padahal, jika tidak ditangani, empat hingga lima tahun ke depan bisa menyebabkan gangguan ginjal, kebutaan, kanker, hingga penyakit jantung yang berujung pada kematian," tuturnya.

Menkes mengimbau masyarakat untuk mengunduh aplikasi Satu Sehat, karena dapat mempermudah pencatatan rekam medis dan mendukung proses profiling kesehatan nasional. Ia menekankan bahwa jika dalam pemeriksaan ditemukan pasien dengan penyakit kronis, mereka akan segera dirujuk ke rumah sakit dan diwajibkan memiliki BPJS Kesehatan.

Program CKG diharapkan dapat meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia yang saat ini berada di kisaran 74 tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement