Ahad 09 Apr 2023 12:29 WIB

Sungai Cileungsi Diduga Tercemar Limbah B3, Ribuan Ikan Mati

Diduga sumber pencemaran terjadi diantara Jembatan Leuwikaret dan Jembatan Wika.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus raharjo
Aliran Sungai Cileungsi yang tecemar limbah pabrik di Bojong Kulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/10/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Aliran Sungai Cileungsi yang tecemar limbah pabrik di Bojong Kulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Sungai Cileungsi yang melintasi Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi diduga tercemar berat oleh limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Hal itu ditandai dengan ribuan ikan yang ditemukan mati dan mengambang di aliran sungai.

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman, mengatakan pihaknya menerima laporan ribuan ikan mati dari masyarakat. Pencemaran diduga terjadi pada Kamis (6/4/2023) hingga Jumat (7/4/2023).

Baca Juga

Berdasarkan laporan yang diterimanya, pencemaran limbah terjadi dari hulu hingga hilir sungai, yang menunjukkan tingkat kepekatan pencemaran tinggi. “Sebelumnya pencemaran pernah terjadi, tapi matinya ikan dalam jumlah besar dari hulu ke hilir baru pertama kali terjadi,” kata Puarman kepada Republika.co.id, Ahad (9/4/2023).

Puarman menjelaskan, kondisi air Sungai Cileungsi di sekitar Jembatan Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, dalam kondisi air normal. Serta tidak ditemukan ikan mati.

Namun, lanjut dia, di Jembatan Wika, Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor pada Kamis masyarakat menemukan banyak ikan mati. Sama halnya di Jembatan Cikuda, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Pada Kamis dini hari ditemukan banyak ikan mabuk dan mati.

Memasuki area Curug Parigi, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Puarman menyebutkan ditemukan ikan mati dalam jumlah luar biasa pada Kamis. Esoknya, pada Jumat, kembali ditemukan banyak ikan mati.

Selain itu, sambung dia, ikan mati ditemukan pada Kamis dan Jumat di beberapa perumahan. Mulai dari Perumahan Bumi Mutiara, Kabupaten Bogor hingga di Vila Nusa Indah dan Kemang Pratama, Kota Bekasi yang terbilang jauh dari hulu sungai

“Patut diduga sumber pencemaran limbah antara jembatan Leuwikaret, Klapanunggal dengan Jembatan Wika, Tlajung Udik,” ujar Puarman.

Oleh karenanya, ia meminta pemerintah menyelidiki penyebab dari pencemaran ini. Lantaran aliran sungai yang membawa ikan mati ini sudah berlangsung lebih dari 24 jam.

Terpisah, Kapolsek Cileungsi, Kompol Zulkarnaen, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor dan instansi terkait untuk melakukan penyelidikan. Salah satunya dengan uji laboratorium sampel air.

“Dilakukan uji lab terhadap sampel air aliran Sungai Cileungsi, guna mengetahui penyebab pasti matinya ikan-ikan yang berada di aliran Sungai Cileungsi tersebut,“ tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement