Kamis 06 Apr 2023 13:29 WIB

Jokowi Belum Terima Kabar Gubernur Koster Tolak Kontingen Israel di WBG Bali

Gubernur Bali, I Wayan Koster menolak Israel karena berpegang ajaran Sukarno.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Gubernur Bali Wayan Koster saat meninjau pameran industri kecil menengah (IKM) Bali Bangkit di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Kota Denpasar, Bali, Senin (27/12/2021).
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Gubernur Bali Wayan Koster saat meninjau pameran industri kecil menengah (IKM) Bali Bangkit di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Kota Denpasar, Bali, Senin (27/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan memberikan tanggapannya terkait penolakan Gubernur Bali, I Wayan Koster, terhadap kedatangan kontingen Israel yang akan menghadiri ANOC World Beach Games di Bali. Jokowi mengaku belum mendapatkan laporan dari Koster terkait hal itu.

"Saya belum dapat laporan ya. Saya belum dapat laporan," kata Jokowi dalam keterangannya usai menanam padi di Kawasan Daulat Pangan Serikat Petani Indonesia, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (6/4/2023).

Gubernur Bali, I Wayan Koster tetap menolak kedatangan kontingen Israel yang akan hadir di ANOC World Beach Games yang dijadwalkan berlangsung 5-12 Agustus 2023 di Bali. Ia mengatakan dirinya tetap bersandar kepada kontitusi yang masih berlaku di Indonesia.

"Saya tetap berpatokan pada konstitusi dan juga Permenlu No 3 tahun 2019 yang melarang untuk mengibarkan bendera dan lagu kebangsaan Israel sebagai satu entitas di Indonesia. Jadi saya tetap menolak kehadiran Israel di Bali, termasuk di ANOC World Beach Games mendatang," ujar Koster di Pura Besakih, Kabupaten Karang Anyar, Bali, Rabu (5/4).

Konsistensi Wayan untuk terus menolak Israel dan mencampuradukan antara olahraga dengan politik belum berubah. Sebelumnya, politikus PDIP itu menolak timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 2023 di Pulau Dewata dengan berbagai alasan. Mulai dari takut trauma bom hingga membawa nama presiden pertama, Ir Sukarno.

Akibatnya, Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memutuskan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang seharusnya berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2023. Saat menolak Israel di Piala Dunia U-20, Koster menilai kehadiran timnas Israel berpotensi mengancam keamanan di Bali. Karena itu, ia menolak kedatangan Israel ke Indonesia, khususnya ke Bali.

Koster sebelumnya juga menyebut kehadiran Israel akan menimbulkan pro dan kontra di Indonesia, khususnya terkait konflik dengan Palestina. Ia mengangkat prinsip kemanusiaan sesuai amanat tokoh proklamasi Soekarno dalam menolak timnas Israel. Menurut Koster, hal itu tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan.

Penolakan terhadap timnas Israel, lanjut Koster, juga sesuai amanat UUD 1945 yang dipegang teguh Presiden Pertama RI, Sukarno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement