Senin 03 Apr 2023 09:55 WIB

Pembangunan Hunian Terjangkau di Pusat Kota Bisa Atasi Kemacetan di Jakarta

Pembangunan hunian di stasiun MRT Jakarta dan LRT Jabodebek bisa kurangi kemacetan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di ruas tol dalam kota di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di ruas tol dalam kota di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi dan tata kota Yayat Supriatna menganggap, salah satu upaya penting untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta adalah dengan ketersediaan hunian harga terjangkau di pusat kota. Hal itu lantaran penyebab kemacetan di Ibu Kota, salah satunya dipicu masih berpusatnya perkantoran di tengah kota.

Adapun banyak warga tinggal di pinggiran Jakarta. Tidak sedikit di antara mereka yang harus menggunakan kendaraan pribadi ketika menuju kantor. Menurut dia, akselerasi pembangunan transportasi publik yang sedang digadang-gadang memang bisa menekan jumlah kendaraan pribadi dari kawasan penyangga Ibu Kota.

Namun, mobilitas yang tinggi akan terus terjadi dari pinggiran kota ke tengah kota. Karena itu, solusi pembangunan hunian di tengah kota bisa mengurangi mobilitas dan kemacetan di Jakarta.

"Cara yang paling menarik adalah bagaimana supaya tidak macet dari pinggiran ke tengah Jakarta dibuatlah kebijakan pembangunan rumah yang terjangkau, minimal rumah sewa atau kos-kosan," kata Yayat di Jakarta, Ahad (2/4/2023).

Yayat mengatakan, pemerintah daerah bisa mengintegrasikan titik-titik transportasi publik dengan akses ketersediaan hunian dengan harga terjangkau. Baik di koridor transportasi publik berupa MRT Jakarta, ataupun LRT Jabodebek yang saat ini sedang dibangun.

"Makanya saya katakan, kerja samalah dengan LRT, MRT untuk dapat memfasilitasi kos-kosan yang terjangkau, atau pemerintah memberikan subsidi lah atau bantuan supaya ada fenomena back to city, tinggal kembali di tengah kota dengan rumah sewa yang terjangkau bagi anak-anak muda terutama," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui Indonesia terlambat dalam membangun transportasi massal yang menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi pribadi, hingga akhirnya menciptakan kemacetan di kota-kota besar. Di Jakarta, kata Jokowi, pembangunan transportasi massal sudah terlambat sekitar 30 tahun, meskipun pemerintah telah membangun MRT dan LRT, kemacetan masih terjadi.

"Di Jakarta terlambat 30 tahun kira-kira, meskipun sekarang sudah ada MRT, tapi baru satu jalur. Ada LRT, tapi juga belum jalan. Sehingga Bapak Ibu kalau di Jakarta pagi macet, siang macet, sore macet, malam macet sekarang ini. Karena keterlambatan dalam membangun itu," kata Jokowi, Rabu (29/3/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement