REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia tak menampik mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) memberi arahan agar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Saya kira pasti ya, senior-senior itu kan mempunyai pandangan, saran, dan masukan," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Namun, lanjut dia, semua masukan, saran, dan pandangan dari politisi senior Partai Golkar tersebut akan ditampung terlebih dahulu untuk dibahas secara resmi dalam rapat internal partai. "Apakah nanti dalam rapat partai internal di DPP atau ketua-ketua dewan (Partai Golkar) itu," ujarnya.
Doli belum dapat memastikan apakah partainya akan mendukung bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan. Dia menegaskan bahwa Partai Golkar hingga kini masih merupakan anggota KIB.
Dia mengatakan kesepakatan KIB tidak menutup masing-masing partai politik (parpol) anggota koalisi untuk berkomunikasi dengan parpol lain di luar KIB. "Masing-masing parpol mempersilakan untuk bisa berjalan dan berkomunikasi dengan siapa saja, enggak ada yang bisa larang gitu," jelasnya.
Dia menyebut kesepakatan koalisi menghargai kebijakan, kedaulatan, maupun langkah-langkah politik yang diambil secara internal masing-masing partai.
Adapun terkait kesepakatan bakal capres dan cawapres akan dibicarakan bersama ketiga parpol anggota KIB dan pengumumannya masih menunggu momentum yang tepat.
"Ketika kita nanti bicara tentang sudah selesai segala konsepnya macem-macem, 'chapter' terakhir tentang paket capres-cawapres itu kita sepakati akan dibicarakan bertiga," katanya.
Doli menegaskan bahwa hingga saat ini Partai Golkar masih konsisten untuk mengusung Airlangga Hartarto (Ketua Umum DPP Partai Golkar) sebagai bakal capres, meski di sisi lain ia menyebut pihaknya masih menunggu dinamika yang berkembang. "Di Partai Golkar sampai sekarang masih konsisten bahwa capres kami adalah Pak Airlangga Hartarto," kata Doli.