Ahad 26 Mar 2023 23:34 WIB

Pemkot Bogor Segera Relokasi Warga di Zona Rawan Bencana

Pemkot Bogor targetkan relokasi warga di zona rawan bencana selesai dalam tiga bulan.

Warga melintas lokasi tanah longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kota Bogor, Jawa Barat. Pemkot Bogor targetkan relokasi warga di zona rawan bencana selesai dalam tiga bulan.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Warga melintas lokasi tanah longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kota Bogor, Jawa Barat. Pemkot Bogor targetkan relokasi warga di zona rawan bencana selesai dalam tiga bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menargetkan rencana konstruksi pembangunan permukiman untuk relokasi ratusan warga di 11 titik lokasi rawan bencana yang beberapa di antaranya telah masuk zona hitam atau wilayah sangat rawan bencana selesai dalam tiga sampai empat bulan ke depan.

"Yang zona hitam dan yang sudah terjadi bencana akan kita relokasi. Sedang dipersiapkan lahannya," ujar Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim di Kota Bogor, Ahad (26/3/2023).

Baca Juga

Dedie menyampaikan bahwa lahan relokasi telah disiapkan di Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan dari aset tahan milik Pemerintah Kota Bogor. Sementara, untuk pembangunannya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.

"Kemudian bagaimana konstruksinya kita kerja sama dengan BNPB, termasuk juga KemenPUPR, juga Kementerian Sosial untuk melaksanakan relokasi pembangunnya lebih cepat. Insya Allah dalam tiga sampai empat bulan kemungkinan sudah selesai. Lokasinya di Bogor Selatan, Pamoyanan," katanya.

Ia pun menerangkan relokasi ditujukan bagi semua warga yang terdata berada di lokasi rawan bencana yang tersebar di 11 kelurahan dalam enam kecamatan yang ada di daerahnya.

Rencana relokasi ratusan warga ke Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan itu telah dibahas sejak longsor yang menewaskan empat korban dari delapan korban di longsor di Gang Barjo, RT03/RW03 Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Rabu (12/10/2022) lalu.

Peristiwa longsor yang menjadi perhatian Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) saat itu membuat rencana relokasi difokuskan.

Menyusul, lima bulan kemudian, longsor tebing penahan tanah (TPT) rel kereta api menimpa lima rumah di RT07/RW04 Kampung Sirna Sari Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (14/3) pukul 23.00 WIB. Dalam kejadian ini menewaskan enam orang korban dari total 17 korban.

Dedie juga menyampaikan sebagian warga telah ada yang direlokasi. Di lokasi longsor yang berada Empang sebanyak 150 warga telah difasilitasi untuk pindah rumah dan bangunan rumah di tempat semula sudah dibongkar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement