REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani menyambut positif tren kenaikan elektabilitas Erick Tohir. Hal ini sebagaimana terlihat dari hasil survei Indikator Politik yang dipaparkan oleh Direktur Eksekutifnya, Burhanuddin Muhtadi, Ahad (26/3/2023).
Menurut Arsul, kenaikan tren ini setidaknya menunjukkan empat hal positif di diri Erick Tohir. Pertama, bahwa Erick Tohir melakukan kerja-kerja elektoral yang serius dengan terus menyentuh segmen-segmen masyarakat yang selama ini belum mengenal dirinya dengan cukup baik.
"Kedua, kerja-kerja elektoralnya yang diwujudkan dengan berbagai kegiatan itu diterima oleh kalangan yang lebih luas," kata dia dalam keterangannya, Ahad.
Ketiga, ungkap Arsul, makin banyak segmen masyarakat yang bisa menerima Erick Tohir sebagai sosok yang berpotensi menjadi pemimpin pascakepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meskipun Erick menempati posisi calon wakil presiden.
Keempat, tambah dia, ada pengakuan dan penerimaan terhadap kinerja Erick Tohir. Baik sebagai Menteri BUMN maupun pengusaha yang memiliki kontribusi dalam berbagai kegiatan sosial dan olah raga.
Selain terpilihnya Erick sebagai ketum PSSI, Arsul juga melihat aktivitas Erick Tohir sebagai ketua panitia Harlah Satu Abad NU juga turut menyumbangkan akseptabilitas dan elektabilitasnya.
Bagi kalangan PPP sendiri, menurut Arsul, kenaikan elektabilitas Erick Tohir ini menggembirakan. Karena Erick adalah satu sosok yang juga digadang sejumlah kalangan internal PPP untuk menjadi cawapres.
"Dengan kenaikan ini, PPP menjadi punya modal untuk meyakinkan juga capres yang akan didukungnya untuk menawarkan cawapres yang dapat menguatkan capres yang bersangkutan untuk memenangkan pilpres," papar Arsul.