REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Bupati Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Sutinah Suhardi mengajak umat Hindu di wilayahnya tetap menjaga kehidupan toleransi beragama yang sudah berjalan baik.
"Kehidupan beragama telah berjalan baik di Mamuju, umat beragama hidup berdampingan dengan rukun dan damai, dalam toleransi beragama," kata Bupati Mamuju, pada upacara Melasti menyambut Hari Raya Nyepi di Mamuju, Senin (21/3/2023).
Upacara Melasti digelar ratusan umat Hindu di wilayah pantai, Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju menjelang Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 22 Maret 2022.
Upacara Melasti adalah proses penyucian diri bagi umat Hindu di Mamuju yang dilaksanakan di pinggir pantai dengan tujuan menyucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu dan membuangnya ke laut.
Bupati mengatakan, umat Hindu di Mamuju, diharapkan untuk bersama dengan tetap mendukung pemerintah untuk menjaga kerukunan dan kehidupan toleransi umat beragama yang sudah berjalan baik.
"Upacara keagamaan akan terus didukung pemerintah, sebagai wujud penghargaan terhadap keberagaman dan kebhinekaan masyarakat Mamuju," katanya.
Ia berharap kerukunan dan toleransi tetap dijaga seluruh pemeluk agama di Mamuju, untuk terwujudnya kehidupan yang aman dan damai dan mendukung suksesnya pembangunan di daerah.
Ketua Parisada Hindu Dharma Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju, I Putu Merta, penyebaran masyarakat Hindu Bali di Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju telah dimulai pada tahun 1983 lewat jalur transmigrasi.
Masyarakat Hindu Bali tersebut kemudian telah beradaptasi dan membaur dengan masyarakat lokal, dalam kehidupan yang rukun dan damai.
"Meski berbeda budaya dan agama, masyarakat Hindu Bali di Mamuju telah berada dalam kehidupan toleransi dan menghargai, rukun dan damai bersama antara pemeluk beragama, di Mamuju," katanya.