REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Makam raja-raja Demak jadi tempat keenam yang disinggahi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam rangkaian nyadran yang dilakukan bersama istrinya, Siti Atikoh. Menurut Ganjar, selain Walisongo, para raja juga memegang peran sentral dalam mengelola tatanan kehidupan masyarakat yang moderat di masa itu.
Raden Patah, misalnya, menurut Ganjar, Raja Demak yang pertama itu merupakan keturunan dari Campa. Meski ada dua riwayat yang menyebutkan garis silsilah Raden Patah, namun keduanya sama-sama merujuk bahwa asal muasalnya dari negeri seberang.
"Artinya tidak ada permasalahan ataupun perselisihan soal ras. Raden Patah ini contoh yang sempurna untuk soal toleransi," kata Ganjar seperti dilansir pada Senin (20/3/2023).
Kolaborasi antara raja dengan walisongo itulah yang menurut Ganjar mampu membuat Kerajaan Demak semakin besar dan berkembang. Ketika Raden Patah memperjuangkan soal toleransi, maka raja setelahnya melakukan perjuangan yang sifatnya lebih sektoral.
"Pati Unus, kita tahu semua bagaimana beliau sangat luar biasa dalam mengembangkan kemaritiman. Sementara dari Sultan Trenggono kita bisa belajar banyak hal soal agraria," kata dia.
Ganjar menjelaskan, yang membuat perjuangan sektoral itu lebih indah adalah dengan pengawalan walisongo, dengan berjuang dalam kestabilan sosial masyarakat lewat pengajaran agama Islam yang moderat dan saling menghargai.
"Artinya beliau-beliau itu tidak menyebarkan agama tidak hanya melalui mengaji saja. Tapi juga ke pemerintahan dan berbagai sektor," ujar Ganjar.
Setidaknya ada tiga Raja Demak yang makamnya berada di kompleks Masjid Agung Demak. Mulai dari Raja Demak yang pertama yakni Raden Patah, kemudian Pati Unus sampai Sultan Trenggono.
Sebelum ke makam raja-raja Demak itu, Ganjar telah berziarah ke makam anggota walisongo yang berada di Jawa Timur. Mulai dari Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Drajat dan Sunan Bonang.
Setelah dari makam raja-raja Demak, Ganjar langsung bertolak ke makam Sunan Kalijaga yang letaknya tidak jauh dari Masjid Agung Demak.
Kemudian, Ganjar juga ke Makam Sunan Muria yang merupakan putra dari Sunan Kalijaga. Ganjar sempat menyinggung cara dakwah Mualana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik mampu membangun hubungan keharmonisan yang berdampak bagi kemakmuran masyarakat.
"Cara dakwah beliau selalu menginspirasi sampai saat ini bagaimana beliau berdakwah dengan baik, dengan ramah," kata Ganjar seperti dilansir dari Antara.
Setelah itu, Ganjar akan ziarah ke Makam Sunan Gunungjati dan diakhiri dengan ziarah ke makam orang tuanya.