REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia terus menunjukkan keberpihakan pada Palestina dalam konflik melawan aksi genosida Israel. Direktur Utama Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan, Dalyono mengungkapkan, Indonesia mengirimkan bantuan pangan ke Palestina sekitar Rp 200 miliar pada 2025.
"Nilai bantuan pangan ke Palestina cukup besar, yakni 12 juta dolar AS atau sekitar Rp 200 miliar," kata Dalyono dalam acara Media Gathering ‘Kupas Tuntas APBN 2026’ di Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/10/2025).
Dalyono mengatakan, dalam menyalurkan bantuan pangan tersebut, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Badan Pangan Dunia (World Food Program). Dia menyebut, karena LDKPI tidak bisa masuk ke wilayah Palestina, kerja sama dibangun dengan WFP untuk bisa menyalurkan bantuan agar diterima langsung warga di sana.
"Kita akan salurkan melalui WFP. Saat ini sedang dalam proses untuk penyalurannya," ujarnya. Dalyono mengatakan, bantuan pangan tersebut diwujudkan dalam tiga bentuk.
Pertama, membantu mendirikan dapur umum. Kedua, memberikan lipid nutrient-based atau suplemen kesehatan untuk ibu hamil dan juga anak-anak. Ketiga, bantuan dalam bentuk high energy biscuit alias biskuit berenergi untuk masyarakat yang terdampak.
Dalyono mengungkapkan, bantuan pangan tersebut disalurkan atas permintaan Presiden RI Prabowo Subianto. LDKPI menindaklanjuti pidato yang disampaikan RI 1 dalam pertemuan High-Level International Conference for the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of the Two-State Solution di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat pada Senin (22/9/2025).
"Jadi, ini merupakan salah satu wujud dari komitmen Presiden untuk bagaimana kita memberikan perhatian yang besar kepada Palestina. Terutuma karena sedang menghadapi masalah kemanusiaan. itu untuk masyarakat yang di Gaza," jelas Dalyono.