Senin 13 Mar 2023 19:03 WIB

MUI Apresiasi Kolaborasi Kejaksaan dan Erick Thohir Bersih-Bersih BUMN

Kolaborasi seperti ini perlu ditiru lembaga lain.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Joko Sadewo
Jaksa Agung RI ST Burhanuddin (kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) usai menggelar pertemuan di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (6/3/2023). Kejaksaan Agung telah menyerahkan aset-aset Jiwasraya atau PT Asuransi Jiwasraya (persero) berupa surat berharga senilai Rp 3,1 triliun kepada Kementerian BUMN.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Jaksa Agung RI ST Burhanuddin (kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) usai menggelar pertemuan di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (6/3/2023). Kejaksaan Agung telah menyerahkan aset-aset Jiwasraya atau PT Asuransi Jiwasraya (persero) berupa surat berharga senilai Rp 3,1 triliun kepada Kementerian BUMN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, turut mendukung langkah kolaborasi Kejaksaan Agung (Kejakgung) dan Kementerian BUMN dalam melakukan bersih-bersih BUM. Apalagi, kolaborasi itu dijalin dan dilakukan dalam rangka membersihkan praktik korupsi di lembaga pelat merah tersebut.

"Kita mendukung kerja sama antara Kementerian BUMN dan kejagung dalam rangka membersihkan BUMN dari praktek korupsi," kata Anwar kepada Republika, Senin (13/3/2023).

Erick Thohir beberapa waktu lalu menyambangi Kejakgung untuk bertemu dengam Jaksa Agung ST Burhanuddin. Dalam pertemuan itu, Erick Thohir kembali menggandeng Kejakgung untuk menyelidiki salah satu BUMN keuangan.  

Baca juga : Erick Thohir: Kondisi Rumput Stadion GBK Memprihatinkan

Anwar berpendapat, langkah itu sangat perlu ditiru kementerian-kementerian, lembaga lembaga maupun badan-badan lain di Indonesia. Apalagi, berawal dari kasus Ditjen Pajak, dukungan untuk bersih-bersih bisa dibilang sedang menguat di Tanah Air.

Maka itu, Anwar merasa, langkah Erick Thohir, yang terus melakukan peningkatan kolaborasi guna membersihkan BUMN perlu diapresiasi. Lewat langkah itu, diharapkan Indonesia bisa wujudkan pemerintahan dan kehidupan yang bersih. "Bersih dari tindak korupsi serta tindak tidak terpuji lainnya," ujar Anwar.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini menekankan, langkah ini memang terasa semakin mendesak dilakukan karena banyak pejabat atau ASN-ASN yang malah hidup berkelimpahan harta. Bahkan, tidak ragu memperlihatkan itu kepada publik.

Apalagi, kemewahan yang dipamerkan ini sangat tidak sesuai dengan gaji yang mereka terima. Sehingga, kemewahan pejabat-pejabat dan ASN-ASN ini mengundang tanda tanya dan kecurigaan.

Baca juga : Rumput GBK Kritis, Erick Thohir: Jangan Ada Lagi Event di Sini

Anwar menekankan, kondisi-kondisi seperti itu harus segera diungkap, ditindak dan dibereskan. Jika tidak, ia menambahkan, bukan tidak mungkin kondisi itu malah berdampak kepada rusaknya citra pemerintah sendiri di mata masyarakat. "Hal demikian tentu tidak kita inginkan," kata Anwar.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir, kembali melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung, ST Burhanuddin untuk membahas penyelesaian kasus-kasus BUMN yang sudah ditangani Kejagung. Antara lain, penuntasan kasus Jiwasraya dan Waskita.

Ada pula hal-hal lain yang disebut turut disampaikan Erick Thohir berdasarkan temuan, yang masih harus didetailkan dan ditindaklanjuti Kejagung. Langkah itu mendapat respons positif publik yang mendukung langkah bersih-bersih di Indonesia. 

Baca juga : Pengunduran Diri Diterima Jokowi, Zainudin Amali Resmi Bukan Menpora per Hari Ini

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement