Senin 13 Mar 2023 16:28 WIB

Yogyakarta Aman dari Erupsi Merapi, Wisatawan Jangan Takut Berkunjung

BPBD DIY pastikan Yogyakarta aman dari dampak erupsi gunung merapi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Nora Azizah
Grojogan yang menjadi daya tarik kawasan Grojogan Tanjung Winongo, Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Grojogan yang menjadi daya tarik kawasan Grojogan Tanjung Winongo, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi mengalami erupsi sejak 11 Maret dan masih berlangsung hingga 13 Maret 2023 ini. Rentetan awan panas guguran terus terjadi dengan mengarah ke barat daya, yakni meliputi Kali Bebeng dan Krasak.

BPBD DIY pun menyebut saat ini Provinsi DIY masih aman dari erupsi merapi. Dengan begitu, wisatawan yang akan berkunjung ke DIY diminta untuk tidak khawatir, mengingat awan panas guguran yang mengarah ke barat daya.

Baca Juga

"Kami sudah menginformasikan terkait dengan erupsi merapi ini, jadi DIY itu aman, wisatawan kalau memang ada berkunjung ke DIY silakan," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto kepada Republika, Senin (13/3/2023).

Meski begitu, Lilik menyebut ada kawasan wisata sekitar Merapi yang ditutup sementara. Seperti Taman Nasional Gunung Merapi, karena kawasan tersebut rawan terdampak erupsi Merapi.

"Tempat-tempat wisata yang ada di Taman Nasional Gunung Merapi ini untuk sementara ditutup. Namun selain itu relatif aman," ujar Lilik.

Sementara itu, Lilik juga mengimbau agar aktivitas tambang pasir di daerah kawasan rawan bencana Merapi juga dihindari mengingat masih terjadinya awan panas guguran. Seperti di alur Kali Woro, yang mana masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas tambang pasir di kawasan tersebut.

"Dari BPPTKG sendiri sudah menyampaikan bahwa daerah aliran sungai di wilayah-wilayah tertentu yang kemarin, Kali Woro dan lain-lain yang harus dijauhi," jelasnya.

"Sehingga yang perlu dihentikan sementara adalah tambang-tambang di daerah aliran tersebut," tambah Lilik.

Lilik menuturkan, meski DIY tidak terdampak terhadap erupsi yang sudah terjadi dalam tiga hari ini, namun kesiapsiagaan terus ditingkatkan. Seperti dengan melakukan pemantauan rutin terhadap aktivitas Merapi di pos-pos pantauan.

"Wilayah DIY juga meningkatkan kesiapsiagaannya dengan membentuk beberapa pos. Ada enam pos pantau yang saat ini ada, yang dibentuk oleh desa dan juga relawan, dan instansi lain, termasuk BPBD, ini kami sudah memantau pos-pos tersebut," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement