Ahad 12 Mar 2023 09:02 WIB

Pembangunan Monumen Reog Ponorogo yang Telan Dana Rp 85 Miliar Resmi Dimulai

Monumen Reog Ponorogo ini diproyeksikan memiliki ketinggian 126 meter.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan peninjauan persiapan pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) Ponorogo yang terletak di Penambangan Batu Kapur, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. Monumen yang pembangunananya dimulai pada akhir 2022 itu ditargetkan rampung dan menjadi kawasan wisata terintegrasi pada akhir 2024.
Foto: Humas Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan peninjauan persiapan pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) Ponorogo yang terletak di Penambangan Batu Kapur, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. Monumen yang pembangunananya dimulai pada akhir 2022 itu ditargetkan rampung dan menjadi kawasan wisata terintegrasi pada akhir 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO--Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan pembangunan Monumen Reog Ponorogo (MRP), Sabtu (11/3/2023). Monumen ini berlokasi di areal bekas tambang batu gamping Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Ponorogo, Jawa Timur.

Didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, seremoni peresmian ditandai dengan kegiatan ground breaking atau peletakan batu pertama di titik lokasi pendirian monumen. Monumen ini diproyeksikan memiliki ketinggian 126 meter.

Baca Juga

Proyek monumental di Kota Reog di bawah kepemimpinan Sugiri Sancoko itu rencananya dibangun secara tahun jamak atau diperkirakan selesai hingga 2024 dengan proyeksi anggaran sebesar Rp 85 miliar. "Mohon doanya semua karena ini butuh investasi cukup besar," kata Khofifah usai mengikuti kegiatan ground breaking pembangunan MRP di lokasi proyek, Sabtu (11/3/2023).

Pemprov Jatim sendiri turut membantu pembangunan monumen sebesar Rp 30 miliar. Kekurangan anggaran selebihnya akan diupayakan menggunakan kekuatan daerah maupun dengan kemungkinan melibatkan investor/swasta.

"Proyek ini masuk dalam kategori percepatan pengembangan sektor wisata Jawa Timur bersama Proyek Selingkar Wilis dan JLS (Jalur Lingkar Selatan)," kata Khofifah.

Dalam kesempatan itu Khofifah menyarankan agar Pemkab Ponorogo mengajukan program pembangunan MRP dalam Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Gerbang Kertasusila, BTS, dan Lingkar Selatan. "Pak Bupati harus menyampaikan presentasi secara keseluruhan ke Pak Bappenas dan ke Pak Menko Perekonomian untuk di-insert di dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019," ujarnya.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Jawa Timur I Nyoman Gunadi menambahkan Kontrak pembangunan selama tiga tahun. Yakni, mulai 15 Desember 2022 dan selesai pada 4 Desember 2024 yang lelangnya dimenangkan PT Widya Satria Surabaya.

"Pembangunan ini hanya struktur 14 lantai dan monumen sampai selesai, hanya sebatas itu," ujarnya.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyebut proyek ini membuka gerbang pariwisata Bumi Reog dari barat daya. Dimana nantinya akan terintegrasi dengan wisata Sarangan di Kabupaten Magetan.

Ia berterima kasih kepada seluruh masyarakat Sampung, khususnya para eks pekerja tambang batu kapur yang telah mau bekerja sama dalam mewujudkan pembangunan MRP.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement