REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa baru saja melakukan peninjauan persiapan pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) Ponorogo yang terletak di Penambangan Batu Kapur, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. Monumen yang pembangunannya dimulai akhir 2022 itu ditargetkan rampung dan menjadi kawasan wisata terintegrasi pada akhir 2024.
Khofifah meyakini, monumen setinggi 126 meter, bakal menjadi destinasi wisata baru yang bisa menjadi kebanggaan dan sumber ekonomi masyarakat Ponorogo. Terlebih ketinggian monumen yang dibangun mengalahkan tingginya patung GWK Bali yang hanya 121 meter.
"Dilihat dari masterplannya, keberadaan Monumen Reog ini akan menjadi sesuatu yang monumental dan mengandung nilai legenda dan sejarah yang tinggi bagi kesenian Reog," kata Khofifah, Senin (6/3/2023).
Seiring pembangunan monumen tersebut, Khofifah memastikan pengembangan di sekitarnya. Dimana juga akan mulai dibangun hotel, restoran, hingga wahana wisata yang resonansinya diharapkan bisa mendunia. Khofifah memandang, potensi market di sektor pariwisata akan meningkat dengan berdirinya Monumen Reog.
"Ini dikarenakan monumen ini akan terkoneksi dengan banyak daerah wisata pendukung lainnya. Seperti wisata Sarangan dan Tawangmangu," ujarnya.
Pemprov Jatim, kata Khofifah, akan mendukung pembangunan MRMP dengan menyiapkan bantuan keuangan mencapai Rp 30 milliar. Selebihnya, Pemkab Ponorogo harus segera mencari investor, utamanya dalam pembangunan hotel bintang empat yang diyakini akan menambah serta mengungkit daya tarik wisatawan berkunjung ke Ponorogo, yang bersebelahan dengan Sarangan, Magetan dan Tawangmangu, Jawa Tengah.
"Pak Bupati harus mengejar mencari investor agar pembangunan sesuai masterplan dapat dilaksanakan. Monumen Reog ini letaknya dekat dengan Kawasan Wisata Sarangan, Magetan dan Tawangmangu, Jawa Tengah. Jarak tempuhnya dengan wisata Sarangan dan Tawangmangu sekitar 30 menit," kata Khofifah.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko meyakini Monumen Reog Ponorogo ini dapat menjadi destinasi wisata berbasis budaya yang akan menumbuhkan ekonomi baru di Ponorogo. Diharapkan, seluruh proyek bisa terselesaikan akhir 2024. Sugiri menyebut, Monumen Reog bakal menjadi monem tertinggi di Indonesia.
"Lima meter lebih tinggi dari patung GWK yang saat ini bertengger di urutan ketiga patung tertinggi di dunia," ujarnya.
MRMP akan dirancang dengan konsep bangunan yang mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur vernakular, khususnya Jawa yang diinterpretasikan ke dalam tata bangunan yang tidak masif, tersebar namun tertata, mempunyai atap dengan overstek lebar, ruang seni dengan bukaan untuk ventilasi silang, dan pencahayaan alami yang lebih maksimal.
Sedangkan untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati, kawasan ini dilengkapi dengan bioswale yang berguna sebagai daerah resapan air hujan. Hal ini akan mengembalikan fungsi kawasan sebagai kawasan lindung dan kawasan konservasi air.