REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Empat kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar) dilanda banjir akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi pada Kamis (9/3/2023) sore hingga Jumat (10/3/2023).
"Empat kabupaten yang dilanda banjir tersebut masing-masing Kabupaten Dharmasraya, Limapuluh Kota, Sijunjung, dan Pesisir Selatan (Pessel). Dari empat daerah tersebut banjir terparah terjadi di Dharmasraya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Rumainur, di Padang, Jumat.
Ia mengatakan, banjir tersebut menyebabkan ratusan unit rumah warga terendam, termasuk sekolah, rumah ibadah, dan fasilitas umum lainnya. Banjir di Dharmasraya, ungkap Rumainur, terjadi karena luapan Sungai Batang Timpeh. Ketinggian air di daerah ini mencapai satu meter lebih. Banjir mengakibatkan sekitar 419 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di tiga nagari terendam.
Di Nagari Timpeh, banjir merendam sekitar 90 unit rumah, Nagari Taratak Tinggi sebanyak 329 rumah, dan Nagari Tabek dengan empat rumah terendam banjir. Selain rumah, banjir juga merendam enam unit sekolah, empat unit rumah ibadah, dan dua unit fasilitas kesehatan.
Di Kabupaten Pessel, banjir terjadi di Nagari Sungai Liku, Kecamatan Ranah Pesisir, yang mengakibatkan dua jembatan hanyut. Di Kabupaten Sijunjung banjir melanda Kecamatan Kamang Baru. Sekitar 50 unit rumah warga terdampak, namun banjir sudah mulai surut dan warga mulai membersihkan area yang terdampak.
"Kalau di Kabupaten Limapuluh Kota terjadi di Kecamatan Mungka, dampaknya relatif rendah. Jadi yang terparah di Dharmasraya, namun hingga saat ini korban jiwa nihil," jelasnya.
Rumainur mengaku, pihaknya belum bisa memastikan jumlah kerugian akibat bencana banjir yang melanda empat daerah kabupaten ini. Saat ini, BPBD kabupaten masih melakukan pendataan dan evakuasi korban.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Dharmasraya. Eldison mengatakan, banjir disebabkan meluapnya aliran Sungai Batang Timpeh akibat tingginya curah hujan.
Hujan mengguyur Dharmasraya sejak Kamis malam (9/3/2023) pukul 22.00 WIB hingga Jumat pagi (10/3/2023) pukul 6.00 WIB. Akibatnya Sungai Batang Timpeh meluap hingga menggenangi ratusan rumah warga.
"Ada beberapa titik genangan banjir ketinggiannya mencapai satu meter lebih. Beberapa sekolah terpaksa diliburkan sementara waktu," kata Eldison.