REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyatakan Bank Sampah Lisan (lingkungan dengan sampah nihil) Mataram saat ini masih kekurangan sampah plastik. Mereka memerlukan sampah plastik untuk memenuhi permintaan dari sejumlah perusahaan di luar daerah.
Direktur Pengelola Mataram Maggot Center (MMC) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Kamaruddin mengatakan, produksi sampah plastik yang berhasil dikumpulkan di Bank Sampah Lisan Mataram saat ini sekitar 2 ton hingga 2,5 ton per bulan. "Sementara sejumlah perusahaan di luar daerah meminta minimal 15 ton dalam sekali kirim. Baik itu, sekali sepekan atau sebulan sekali," kata dia, Jumat (10/3/2023).
Dengan keterbatasan produksi sampah plastik itu, lanjut Kamaruddin, Bank Sampah Lisan Mataram baru mampu bekerja sama dengan salah satu bank sampah di Kabupaten Lombok Timur. Dalam hal ini, sampah akan dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan solar dengan jumlah sampah plastik sebanyak 2 ton per bulan.
"Sebenarnya yang mau kerja sama membeli sampah plastik kami sangat banyak. Tapi kami tidak bisa memenuhi target minimal pengiriman 15 ton. Jika kurang, kami juga rugi biaya pengiriman," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya mengajak masyarakat agar aktif mengumpulkan sampah plastik yang ada di sekitarnya, kemudian tabung ke Bank Sampah Lisan Mataram dengan harga Rp 2.000 per kilogram. Menurut dia sampah plastik yang dihimpun di bank sampah berupa 15 jenis antara lain, botol, gelas, sampah kresek, kresek bening, karung, sandal, dan kertas semen.
Sampah yang ditabung masyarakat ke bank sampah tersebut, langsung dipilah sesuai jenisnya untuk memudahkan pengemasan, pengepresan, penyimpanan, serta pengiriman. "Nasabah yang membawa sampah plastik ke bank masih dalam bentuk campuran, setelah sampah kita terima dan catat pada buku tabungan sampah masing-masing, barulah kami pilah," katanya.
Kamaruddin mengatakan, jumlah nasabah di Bank Sampah Lisan Mataram hingga saat ini tercatat 50 nasabah baik perorangan maupun kelompok. Nasabah bank sampah itu berasal dari sejumlah sekolah, lingkungan dan kelurahan di Kota Mataram. "Harapannya, ke depan semakin banyak masyarakat yang menabung sampah plastik di kami agar kami bisa memenuhi permintaan dari luar daerah," kata dia.