Ahad 05 Mar 2023 16:44 WIB

Demokrat-PKS tak Khawatir Pertemuan Paloh-Prabowo

Demokrat dan PKS tidak mengkhawatirkan kunjungan Surya Paloh ke Prabowo.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan). Demokrat dan PKS tidak mengkhawatirkan kunjungan Surya Paloh ke Prabowo.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan). Demokrat dan PKS tidak mengkhawatirkan kunjungan Surya Paloh ke Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Renanda Bachtar menanggapi positif kunjungan Ketua Umum Partai, Surya Paloh ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurutnya, komunikasi keduanya merupakan hal yang baik.

"Komunikasi antar sesama partai politik harus terus dijalin dengan baik, termasuk ketika menjelang masa pemilu partai-partai politik membangun koalisi yang berbeda," ujar Renanda saat dihubungi, Ahad (5/3/2023).

Baca Juga

"Beda koalisi bukan berarti beda tujuan dalam membangun negara," sambungnya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mabruri menyampaikan hal yang serupa. Menurutnya, silaturahim antara elite partai politik merupakan hal yang positif bagi Indonesia.

"Mantap itu berarti, Indonesia ke depan Insya Allah akan aman dan lebih baik. Para pimpinan partainya senang silaturahim," ujar Mabruri.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menyampaikan rasa optimistisnya kepada pemeirintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Salah satunya peran pemerintah sebagai wasit dalam penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Optimisnya kami terhadap pemerintah, pemerintah ini akan menjadi sebuah wasit yang akan memerankan fungsi. Peran pemerintahan untuk menjaga jalannya pemilu yang jujur dan berkeadilan," ujar Surya Paloh usai pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Rabu (22/2).

"Insyaallah, pemerintah tidak akan memberikan tempat kepada siapapun yang membawa untuk merusak suasana kebatinan semangat persatuan," sambungnya.

Ia sendiri mengaku tak menyia-nyiakan kesempatannya bertemu dengan Presiden Jokowi. Ia mengungkapkan, keduannya tak membahas tentang sistem proporsional dalam pemilihan Pemilu.

Namun akan berbeda jika Jokowi menyatakan dukungannya terhadap sistem proporsional terbuka. Meskipun Jokowi sudah menyatakan dukungannya terhadap sistem proporsional terbuka dalam pandangan yang disampaikan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau (Jokowi mendukung sistem proporsional) tertutup, baru barangkali saya tanya, ternyata terbuka," ujar Surya Paloh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement