Rabu 01 Mar 2023 23:58 WIB

Perpunas Bangun Perpustakaan di Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo

Program TPBIS di Labuan Bajo Manggarai Barat berjalan sejak 2020

Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Foto: Dok Perpusnas
Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, bersama Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peresmian turut disaksikan anggota Komisi X DPRI RI, Andreas Hugo Pareira. Gedung tiga lantai tersebut dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Subbidang Perpustakaan Daerah tahun 2022 sebesar Rp 10 miliar. Gedung ini dibangun di Labuan Bajo, yang merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2019.

Muhammad Syarif Bando mengatakan transformasi digital menjadi salah satu faktor penting dalam mewujudkan sumber daya manusia unggul. Hal ini sesuai dengan arahan presiden.

"Manusia unggul merupaka  orang yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya, Rabu (15/2/2023).

Menurutnya sumber daya manusia yang unggul juga harus memiliki inovasi dan kreativitas untuk menciptakan lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja, sehingga mereka akan berdampak kepada menurunnya angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan per kapita. Masyarakat Kabupaten Manggarai Barat harus memahami betapa besar potensi yang dimiliki daerahnya. 

"Harus ada aksesnya, tidak ada cara lain untuk mengetahui potensi Manggarai Barat kecuali kita yang tuliskan. Orang harus betul-betul mengerti bahwa sumber daya alam Manggarai Barat bisa memberikan kehidupan melampaui kesejahteraan,” ucapnya.

Sementara itu, Edistasius Endi berharap gedung perpustakaan yang baru diresmikan dapat menjadi salah satu destinasi wisata di daerahnya. Dia mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah pusat melalui Perpusnas atas saluran DAK.

“Yang semula orang datang berwisata untuk menyelam dan melihat komodo, akan kita narasikan juga mereka bisa datang dan berlama-lama di perpustakaan ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dirinya menyebut budaya literasi akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, sehingga Gedung Perpustakaan Manggarai Barat diharapkan akan menjadi pusat edukasi untuk mendapatkan informasi dan berinovasi.

“Tugas paling berat yang dilakukan oleh pemerintah adalah bagaimana peningkatan sumber daya manusia yang ada di Kabupaten Manggarai Barat ini bisa terwujud. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan, baik yang namanya pendidikan formal, informal, dan termasuk di dalamnya adalah penyiapan fasilitas perpustakaan yang memadai,” tuturnya.

Dengan dibangunnya gedung perpustakaan yang representatif sebagai sarana literasi, Edistasius Endi berharap masyarakat Kabupaten Manggarai Barat dapat berkembang dan maju bersama industri pariwisata di wilayahnya.

Usai peresmian gedung, acara dirangkaikan dengan talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Kota Manggarai Barat menghadirkan Andreas Hugo Pareira. Legislator Komisi X DPR RI ini menyebut bahwa Perpusnas menjadi mitra komisinya yang gigih dalam memperjuangkan literasi masyarakat Indonesia. Menurutnya, literasi akan membuka pikiran dan membuat seseorang tahu lebih banyak hal.

“Bila diibaratkan sebuah komputer, negara yang maju itu pendidikannya adalah hardware-nya. Nah software-nya tuh di literasi. Sebenarnya software daripada sistem pendidikan itu ada literasi,” tegasnya.

Sementara pustakawan ahli utama Perpusnas, Deni Kurniadi, menjelaskan pihaknya senantiasa bersinergi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan pemerintah daerah. Melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan lewat keterampilan yang tepat guna. Hal itu didapat dari berbagai pelatihan dan pendampingan di perpustakaan.

“Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sudah berjalan di Kabupaten Manggarai Barat sejak tahun 2020 dan sekarang sudah masuk ke perpustakaan desa,” pungkasnya.

Ke depan, dia berharap pemerintah daerah bisa secara mandiri melaksanakan program TPBIS melalui APBD, tidak hanya dengan bantuan APBN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement