Selasa 28 Feb 2023 16:15 WIB

Nasdem: Cawapres Anies Baswedan akan Jadi Elemen Kejutan

Nama cawapres untuk Anies Baswedan akan diumumkan pada waktu yang tepat.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan memberikan sambutan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS 2023 di Jakarta, Jumat (24/2/2023). Hingga kini, parpol koalisi pendukung Anies belum menentukan bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi.
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan memberikan sambutan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS 2023 di Jakarta, Jumat (24/2/2023). Hingga kini, parpol koalisi pendukung Anies belum menentukan bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengatakan bahwa tim kecil partainya, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah membahas sejumlah nama bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan. Sebutnya, cawapres Anies akan menjadi elemen kejutan saat pengumumannya nanti.

"Ini kan bagian dari element of surprise juga. Ini kan berkaitan, belum tentu juga dengan yg bersangkutan, kita belum konfirmasi juga satu persatu ya," ujar Willy kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).

Baca Juga

Kendati demikian, ia menegaskan, bahwa cawapres akan diputuskan oleh Anies sebagai capres dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Namun ia yakin, nama tersebut akan diumumkan pada waktu yang tepat.

"Kalau masalah nama kita belum bisa umumkan sekarang nanti banyak nama yang sedang kita godok ya," ujar Willy.

Sebelumnya, Anies mengatakan bahwa dirinya tak terburu-buru dalam menentukan cawapres. Namun, dia mengungkapkan, tiga kriteria pasangannya untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Saya lihat tiga kriterianya. Satu, memberikan kontribusi dalam proses pemenangan," ujar Anies di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (17/10/2023).

Kedua adalah membantu memperkuat dan menghadirkan stabilitas dalam koalisi. Terakhir adalah bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif ketika nanti terpilih sebagai presiden periode 2024-2029.

"Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor dan nama belum ada," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement