Selasa 28 Feb 2023 06:08 WIB

Pj Heru Terapkan One Way Atasi Kemacetan di Sekitar Stasiun Kalideres

Jalan di sekitar Stasiun Kalideres yang penuh dengan gelombang akan diratakan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemacetan jalan di sekitar Stasiun Kalideres, Jakarta Barat, sudah sangat parah dan kerap dikeluhkan pengendaran kendaraan. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono pun memerintahkan jajaran untuk menerapkan rekayasa lalu lintas satu arah (one way) di sekitar Stasiun Kalideres, tepatnya di Jalan Semanan Raya.

"Jalan inspeksi untuk dilakukan rekayasa lalu lintas satu arah. Sehingga kendaraan tidak bisa melintas di jalur tertentu," kata Heru saat meninjau Jalan Inspeksi, Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat pada Senin (27/2/2023).

Dia pun menugaskan jajarannya, khususnya petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk melakukan pengawasan agar rekayasa lalu lintas yang dilakukan selama uji coba berjalan dengan lancar. "Nanti ada uji coba yang akan diawasi Pak Wali Kota Jakarta Barat dan Kadishub," kata Heru.

Selain itu, ia berencana untuk memperbaiki jalan di sekitar Stasiun Kalideres yang tidak rata atau penuh dengan gelombang. Dengan kondisi jalan seperti sekarang, hal itu menimbulkan hambatan bagi kendaraan yang melintas. Belum lagi, ketika hujan mengguyur Jakarta maka perlintasan sekitarnya hampir tidak bergerak.

"Upaya perbaikan jalan tersebut juga telah dikoordinasikan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kami akan lakukan pengaspalan jalan. Tadi saya sudah meminta izin ke PT KAI," kata Heru.

Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman mengakui, terjadi peningkatan kemacetan parah di jalanan Jakarta dan sekitarnya beberapa hari terakhir. Tidak tanggung-tanggung peningkatan kemacetan yang terjadi hingga 48 persen dari sebelumnya 34 persen.

"Kalau dulu di tahun 2019 indeksnya 53 persen. Pas Covid-19 tahun 2020 itu di angka indeksnya 34 persen, mulai naik di Desember 2022 di angka 48 persen," ujar Latif di Jakarta, Sabtu (11/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement