Senin 27 Feb 2023 23:35 WIB

Meski Suspect Dinyatakan Negatif, Sukabumi Maksimalkan Pencegahan Penyebaran Difteri

Hasil uji laboratorium menyebutkan kedua suspect ini negatif difteri.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Tenaga kesehatan mengambil vaksin Difteri Tetanus (DT) saat Bulan Imunisasi Anak Sekolah, (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tenaga kesehatan mengambil vaksin Difteri Tetanus (DT) saat Bulan Imunisasi Anak Sekolah, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Di sepanjang Januari-Februari 2023 dilaporkan ada dua suspect difteri. Namun berdasarkan hasil uji laboratorium menyebutkan kedua suspect ini negatif difteri.

''Pada Januari-Februari 2023 ini ada dua orang suspect difteri,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Wita Darmawanti kepada Republika, Senin (27/2/2023). Akan tetapi setelah pemeriksaan kultur hasilnya negatif difteri.

Meskipun demikian lanjut Wita, dinkes tetap melakukan upaya pencegahan penyebaran penyakit difteri. Di antaranya pencegahan melalui protokol kesehatan seluruh masyarakat.

Selanjutnya kata Wita, pemberian vaksin difteri untuk balita dan anak sekolah. Selain itu mengimbau masyarakat untuk mengenali gejala difteri dan melaporkan kepada puskesmas terdekat ketika mengalami gejaja tersebut.

Di sisi lain ungkap Wita, dinkes juga menyiapkan langkah kesiapsiagaan KLB (kejadian luat biasa-) difteri kota Sukabumi. Upaya ini didukung dengan sumber daya manusia (SDM) terlatih swab kultur difteri di seluruh puskesmas dan rumah sakit.

Petugas surveilans lanjut Wita, ada di semua puskesmas dan rumah sakit. Kesiapan lainnnya terkait ketersediaan logistik Eritromisin Profilaksis memadai.

Selain itu sambung Wita, ketersediaan logistik Anti Difteri Serum (ADS) dan ketersediaan logistik Media Ammies (transfort media kultur difteri) cukup. Sehingga ketika dinyatakan KLB difteri, maka semua persiapan telah dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement