Sabtu 25 Feb 2023 21:58 WIB

Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia F1 Powerboat, Erick Thohir: Dunia Memuji Indonesia 

Mereka memuji, dan tidak menyangka bahwa ternyata Indonesia ini kelas dunia.

Indonesia patut berbangga menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 atau F1 Powerboat World Championship (F1H2O) 2023 yang digelar di Danau Toba, Sumatera Utara. Banyak apresiasi yang disampaikan oleh pebalap dan official F1 Powerboat dunia terhadap kemampuan Indonesia menjadi tuan rumah yang baik dan sukses sebagai penyelenggara.
Foto: Dok Republika
Indonesia patut berbangga menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 atau F1 Powerboat World Championship (F1H2O) 2023 yang digelar di Danau Toba, Sumatera Utara. Banyak apresiasi yang disampaikan oleh pebalap dan official F1 Powerboat dunia terhadap kemampuan Indonesia menjadi tuan rumah yang baik dan sukses sebagai penyelenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIGE – Indonesia patut berbangga menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 atau F1 Powerboat World Championship (F1H2O) 2023 yang digelar di Danau Toba, Sumatera Utara. Banyak apresiasi yang disampaikan oleh pebalap dan official F1 Powerboat dunia terhadap kemampuan Indonesia menjadi tuan rumah yang baik dan sukses sebagai penyelenggara.  

Pujian kepada Indonesia itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan serta Menteri BUMN Erick Thohir kepada media di Balige, Sumatera Utara, Sabtu (25/2/2023). Hadir juga pada saat yang sama Ketua DPR RI Puan Maharani.

Menurut Erick, testimoni positif dari para pebalap dan mekanik tim F1 Powerboat dia dapatkan saat bersama Puan Maharani mengunjungi Paddock F1 Powerboat. Ternyata para pebalap dan para teknisi menyatakan bahwa pertandingan seperti di Danau Toba inilah yang mereka sangat tunggu – tunggu selama ini.

“Balapan Powerboat di Danau Toba itu dilakukan di ketinggian 900 meter di atas permukaan air laut. Padahal selama ini, rata–rata balapan selalu di ketinggian yang sejajar dengan laut. Mereka menjadi tertantang,” kata Erick.

Dia menambahkan, apresiasi peserta F1H2O kepada Indonesia juga disebabkan karena kemampuan dalam menyelenggarakan kompetisi kelas dunia. “Mereka memuji, dan tidak menyangka bahwa ternyata Indonesia ini kelas dunia. Ini merupakan apresiasi dan ternyata kita sukses membuktikan,” ujarnya.

Erick mengatakan bahwa kesuksesan dalam penyelenggaraan event–event olahraga kelas dunia seperti F1H2O ini diperuntukkan bagi wisatawan lokal. Ini penting karena perputaran pariwisata terbesar adalah dari turis lokal.

“Sebagai catatan bahwa selama ini kita ada persepsi banyak turis asing itu (bagus), tidak salah, kita justru membangun event–event ini untuk turis lokal kita, yang mayoritas perputarannya di kita. Jadi jangan pernah menomorduakan turis lokal,” ujar Erick.

 

Sementara itu, Luhut Panjaitan mengatakan, dirinya sudah meminta kepada penyelenggara F1H2O agar penyelenggaraan kompetisi perahu super cepat ini terus dilakukan di Danau Toba setidaknya dalam 5 tahun ke depan secara berturut - turut. 

Ternyata pihak penyelenggaran F1H2O malah sangat tertarik menyelenggarakan kompetisi di Danau Toba, meskipun harus sampai 50 tahun ke depan. “Yang punya right dari racing ini kami minta 5 tahun berturut–turut bisa terus diselenggarakan di sini. Tetapi dia juga mengatakan ke Ibu Puan, 50 tahun pun tidak apa–apa. Karena dia sangat puas. Dan dia menilai inilah racing committee terbaik dibandingkan yang selama ini dia selenggarakan,” ujar Luhut.

Ketertarikan pihak penyelenggara F1H2O juga diungkapkan dengan rencana balapan yang diiringi konferensi besar negara–negara peserta F1 Powerboat. “Tahun ini kita akan menyelenggarakan Jet Sky keliling Danau Toba, selama 3 hari pada Oktober Minggu ketiga. Dan sekaligus dia akan upayakan ada konferensi besar dari powerboat di Parapat. Dihadiri oleh 25–30 negara,” kata Luhut.

Adapun Puan Maharani menegaskan bahwa kesuksesan F1 Powerboat di Danau Toba kali ini menunjukkan bahwa Indonesia sudah semakin diakui oleh dunia internasional, khususnya di Danau Toba ini. 

“Namun, saya juga harus mengingatkan pemerintah, untuk tetap mengedepankan UMKM dan produk lokal di setiap acara–acaranya. Karena itulah yang akan bisa menunjukkan ke dunia internasional, bahwa keberagaman Indonesia itu bermacam – macam, bukan hanya kesiapan dalam menyelenggarakan event internasional. Tetapi bagaimana produk lokal itu bisa dikenal oleh dunia internasional,” ujar Puan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement