REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu sejumlah perwakilan masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa terkait pembayaran ganti rugi lahan yang terdampak jalan tol Semarang-Demak, Sabtu (25/2/2023).
Saat perjalanan menuju lokasi peresmian jalan tol Semarang-Demak di Gerbang Tol Sayung, Kabupaten Demak, Jokowi melihat sejumlah kelompok masyarakat membentangkan spanduk yang bertuliskan aspirasi mereka.
Merespons aksi masyarakat tersebut, ia pun meminta Asisten Ajudan Presiden Kompol. Syarif Muhammad Fitriansyah agar mengundang perwakilan dari kelompok masyarakat tersebut untuk berdialog.
“Nanti undang tiga orang perwakilan,” ucap Jokowi kepada Syarif saat itu, dikutip dari siaran pers Istana.
Usai peresmian, Jokowi pun menemui perwakilan masyarakat yang menyampaikan aspirasinya. Saat pertemuan, perwakilan masyarakat menyampaikan terkait permasalahan pencairan ganti rugi lahan mereka yang terdampak.
Menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, Jokowi telah memerintahkan kementerian terkait agar segera menyelesaikan masalah pencairan ganti rugi lahan. Ia menjelaskan, pemerintah akan segera menindaklanjuti permasalahan tersebut.
“Kalau bisa selesai dalam waktu dekat, tidak berlarut-larut. Presiden memerintahkan kepada saya dan bapak Mensesneg untuk segera diselesaikan masalah ini. Jangan sampai masyarakat rugi menunggu,” kata Hadi.
Hadi menyampaikan, BPN setempat akan mengawal dan mendampingi masyarakat dalam proses pencairan tersebut. Ia pun menargetkan permasalahan itu bisa diselesaikan pada pekan ini.
“Minggu ini saya kira sudah selesai. Tadi Kepala BPN juga sudah saya panggil untuk menyupervisi, mendampingi ke pengadilan kemudian uang segera diserahkan,” lanjutnya.
Sementara itu, perwakilan masyarakat yang berunjuk rasa, Fathoni, mengaku bersyukur atas pertemuannya dengan Presiden hari ini. Menurutnya, melalui pertemuan ini, permasalahan yang selama ini dirasakan masyarakat telah menemukan titik terang.
“Dengan rawuhnya (kedatangan) bapak Presiden, ini menjadi solusi buat kami. Tadi bapak Presiden sudah menjanjikan insyaallah selesai, tidak ada masalah,” ujar Fathoni.