REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta akan memeriksa dugaan indisipliner tindakan Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), dosen yang mengubah rute perjalanan pulang ke Amerika Serikat (AS) tanpa pemberitahuan.
"Tindakan AMRP mengalihkan perjalanan ke Amerika Serikat tanpa pemberitahuan kepada UII sejak 12 Februari 2023 patut diduga sebagai tindakan indisipliner karena telah meninggalkan tanggung jawab yang menyebabkan dampak terhadap tata laksana organisasi," kata Rektor UII Fathul Wahid dalam keterangannya di Yogyakarta, Jumat (24/2/2023).
Untuk melakukan verifikasi atas dugaan tersebut, kata Fathul, UII akan membentuk tim berdasarkan regulasi yang berlaku di kampus itu.
Ia mengatakan, UII sebagai organisasi publik yang mengedepankan nilai-nilai tata kelola yang baik memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlakuan yang adil dan setara kepada seluruh sivitas berdasar pada regulasi yang berlaku di UII.
Meski demikian, Fathul bersyukur karena upaya pelacakan keberadaan Ahmad Munasir telah membuahkan hasil dan dosen tersebut telah membalas korespondensi melalui surat elektronik yang dikirimkan UII.
Menurut dia, Ahmad Munasir memohon maaf kepadanya dan seluruh Sivitas Akademika UII atas kegaduhan yang muncul terkait dirinya beberapa waktu terakhir.
Lewat surat elektronik itu pula, Dosen Jurusan Informatika UII mengaku kondisi kesehatan menjadi alasan mengalihkan rute penerbangan ke AS.
Menurut dia, UII akan memberi pendampingan dan dukungan layanan kesehatan bagi Ahmad Munasir apabila diperlukan. "UII mendoakan semoga AMRP lekas mendapatkan kembali kesehatan yang prima," ucap Fathul.
Sebelumnya, Dosen UII Yogyakarta Ahmad Munasir Rafie Pratama yang sempat disebut hilang kontak dengan keluarganya ditemukan selamat di Amerika Serikat. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dan Konsul Jenderal RI di New York Winanto Adi telah menjalin komunikasi langsung dengan Rafie.
Ahmad melakukan perjalanan ke Oslo, Norwegia, pada 4 Februari 2023 dalam rangka tugas kampus untuk mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN).
Dia seharusnya kembali pada 12 Februari 2023 melalui Istanbul, Turki, dengan penerbangan Turkish Airlines dan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis (16/2) pukul 18.00 WIB.
Namun, dosen itu dilaporkan hilang kontak setelah berkomunikasi terakhir dengan istrinya pada Minggu siang (12/2) dalam perjalanan pulangnya yang saat itu berada di Bandara Oslo.
Belakangan, Ahmad Munasir justru terdeteksi masuk ke AS melalui Bandara Boston. Dari hasil penelusuran yang dilakukan Polri yang berkoordinasi dengan KBRI di Oslo, Ankara, dan AS terdapat sejumlah bukti autentik bahwa Ahmad Munasir masuk ke Boston pada 13 Februari 2023.
Menurut kepolisian, Ahmad terlepas dari rombongannya di Istanbul karena ketika rombongan pulang ke Jakarta, dosen itu tidak naik pesawat yang sama tetapi keluar dan transit untuk mengganti penerbangan.
Kepolisian berkesimpulan, dosen UII Yogyakarta tersebut mengubah rute kepulangannya tanpa memberitahukan kepada rekan-rekannya.