Kamis 23 Feb 2023 15:31 WIB

Kasus Sabu, Eks Kapolsek: Teddy Minahasa Dijuluki Bos Besar

Hakim berulang kali menyecar Kasranto ihwal sebutan Bos Besar tersebut.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Teguh Firmansyah
Terdakwa kasus narkoba Teddy Minahasa saat mengikuti sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (2/2/2023). Sidang tersebut beragendakan pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum. Mantan Kapolda Sumatera Barat itu didakwa diduga menawarkan, membeli, menjual dan menjadi perantara narkotika  golongan I bukan tanaman jenis sabu hasil barang sitaan seberat lebih dari 5 gram.
Foto:

Jon Sarman Saragih bertanya lagi, apakah Kasranto tahu Teddy Minahasa yang Dijuluki Bos Besar itu bertugas di mana. Kasranto menjawab demikian. "Sebagai petugas polisi saya tahu sebagai Kapolda yang mulia," jawab Kasranto.

Untuk kembali memastikan bahwa Bos Besar itu adalah Teddy Minahasa, Joh Sarman Saragih bertanya lagi. Kali ini pertanyaanya dari mana asal sabu itu didatangkan.

"Dari luar negerikah atau darimana...?" Tanya Jon Sarman Saragih.

Kasranto menjawab bahwa menurut Linda, Sabu itu milik Jenderal untuk dijual kembali kepada pembeli. Pembelian siapa Kasranto mengaku tidak tahu. "Mas ini ada barang punya Jenderal," cerita Kasranto.

Mendengar jawaban berubah lagi Jon Sarman Saragi bertanya julukan Teddy Minahasa yang disebut Linda itu Bos Besar atau Jenderal. 

"Coba ulang anda konsisten memberikan jawaban ya! Tadi pertama sodara mengatakan, ini punya Bos Besar di akhir-akhir sekarang punya Jenderal yang mana yang benar..."" Tanya Jon Sarman Saragih dengan nada tinggi.

Sedikit gemetar, Kasranto menjelaskan  bahwa Jenderal yang dimaksud itu adalah Teddy Minahasa yang kadang juga disebut Linda sebagai Bos Besar. 

"Yang benar gini, Bos Besar yang domaksud itu Jenderal Teddy Minahasa di BAP saya sampaikan itu," katanya.

Jon Sarman masih tidak percaya dan bertanya lagi kepada Kasranto apakah benar disebutkan di dalam BAP itu jendralnya atau memahami sendiri Bos Besar itu adalah Teddy Minahasa. "Bos Besar Jenderal Teddy Minahasa," kata Kasranto.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement