Rabu 15 Feb 2023 13:46 WIB

KKB Tuntut Kemerdekaan Barter Pilot Susi Air, Anggota Dewan: NKRI Harga Mati

Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dalam penyanderaan KKB.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Pilot Susi Air, Kapten Philip Marten dalam pengusaan KKB Papua.
Foto: TPNPB OPM
Pilot Susi Air, Kapten Philip Marten dalam pengusaan KKB Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin telah mendapatkan informasi bahwa pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens memang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Salah satu syarat pembebasannya adalah negosiasi kemerdekaan untuk Papua.

"Sikap kami NKRI harga mati. Jadi tidak bisa menegosiasikan wilayah kesatuan Negara Republik Indonesia untuk kepentingan segelintir orang," ujar Hasanuddin di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Baca Juga

KKB yang dipimpin oleh pimpinan Egianus Kogoyadi Paro dinilainya sudah merupakan kelompok separatis. Adapun sebelum penyanderaan tersebut, Komisi I telah mendapatkan laporan dari Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono bahwa situasi sejumlah wilayah di Papua mengkhawatirkan.

"Satu hal dalam kesimpulan rapat Komisi I dengan Panglima TNI dan jajaran kemarin perlu, perlu yang namanya landasan hukum lebih kuat lagi untuk Tentara Nasional Indonesia melakukan tindakan tindakan yang secara terarah dan terukur," ujar Hasanuddin.

Adapun saat ini, ia yakin aparat penegak hukum tengah melakukan negosiasi dengan KKB untuk pembebasan Philip Mark Mehrtens. Namun tegasnya, tak ada negosiasi yang berkaitan dengan kedaulatan Indonesia.

"Upaya negosiasi sedang dilaksanakan. Mudah mudahan negosiasi bisa berjalan dengan baik, tetapi tidak menegosiasikan kedaulatan negara," ujar Hasanuddin.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri memastikan pilot Susi Air,Philip Mark Mehrtens yang berkebangsaan Selandia Baru saat ini bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoyadi Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Ia yang mengaku sedang berada di Timika menegaskan, walaupun sudah memastikan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu berada bersama KKB pimpinan Egianus Kogoya, namun belum bisa memastikan lokasinya di mana.

Untuk memastikan kondisi serta lokasi di mana pilot tersebut berada, katanya, masih menunggu laporan dari tokoh-tokoh masyarakat dan agama yang diturunkan penjabat Bupati Nduga ke Paro. Diakuinya bahwa saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari tim yang diturunkan penjabat Bupati Nduga ke Paro.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada hasil. Mereka masih berada di jalan karena untuk mencapai Paro harus melintasi sungai yang cukup lebar, " katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement