REPUBLIKA.CO.ID, AGAM — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatra Barat, menyatakan korban meninggal dunia di daerah itu mencapai 181 orang. Sebanyak 76 korban belum ditemukan.
“Sebanyak 181 korban meninggal dunia dan 76 korban belum ditemukan sampai Ahad (7/12) pukul 20.00 WIB,” kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Ahad (7/12/2025).
Ia mengatakan, 181 korban meninggal dunia itu tersebar di Kecamatan Malalak 11 orang, Matur satu orang, Tanjung Raya 10 orang, Palembayan 134 orang, Ampek Nagari satu orang, dan 24 orang belum teridentifikasi.
Untuk warga yang hilang sebanyak 76 orang tersebar di Kecamatan Malalak enam orang, Palembayan 67 orang, Tanjung Raya dua orang, dan Lubuk Basung satu orang.
“Pencarian korban dilanjutkan pada Senin (8/12) pagi menggunakan alat berat dan SAR gabungan,” ujarnya.
Ia menambahkan, warga yang mengungsi tercatat sebanyak 6.206 orang di sekolah, tempat ibadah, dan rumah saudara mereka.
Untuk kebutuhan para pengungsi, pemerintah nagari dan pemerintah setempat telah mendirikan dapur umum.
“Kami mendistribusikan logistik kebutuhan ke dapur umum termasuk langsung kepada warga,” katanya.
Ia mengakui korban yang dirawat akibat luka-luka sebanyak 14 orang.
Sementara itu, total kerugian mencapai Rp 626,07 miliar. Kerusakan meliputi 377 unit rumah rusak ringan, 273 unit rusak sedang, 728 unit rusak berat, 26 jembatan rusak (sembilan unit telah diperbaiki), 108 fasilitas pendidikan rusak, 37 titik jalan rusak, 11 tempat ibadah rusak, serta 81 unit irigasi rusak dan kerusakan lainnya.