Di posyandu, menurut Yuli, pengetahuan kader untuk memberikan pembekalan edukasi terkait asupan gizi anak juga masih rendah. Tak jarang ditemukan kader yang masih memberikan makanan olahan seperti puding dengan banyak tambahan gula.
"Permasalahannya masyarakat kita ini juga menganggap bahwa kental manis, minuman manis, dan jajanan instan itu tidak apa-apa diberikan untuk anak," ujar Yuli.
Dengan sejumlah temuan tersebut, Yuli menyarankan pemerintah untuk mendatangi tiap rumah yang mempunyai anak baduta (bawah dua tahun) atau balita (bawah lima tahun). Dengan begitu, semua pemeriksaan tumbuh kembang anak dapat segera dilakukan, termasuk pendataannya.
Yuli juga menyarankan untuk menyediakan protein hewani seperti daging dan ikan di posyandu guna menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait pencegahan stunting. Di sisi lain, pembekalan pada kader-kader juga harus dimaksimalkan agar program prioritas nasional pemerintah, yakni percepatan penurunan stunting, bisa mendapatkan hasil yang baik.