Selasa 14 Feb 2023 00:11 WIB

Pesan Amien ke Jokowi: Cukup Dua Periode, Jangan Sampai Diturunkan Ramai-ramai

Amien mengaku tidak tega jika Jokowi diturunkan ramai-ramai.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais dan Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi usai acara tasyakuran kelulusan partai mereka sebagai peserta Pemilu 2024 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (1/1/2023).
Foto: Republika/Febryan. A
Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais dan Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi usai acara tasyakuran kelulusan partai mereka sebagai peserta Pemilu 2024 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (1/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais mengingatkan Presiden Jokowi agar tidak tergiur untuk memerpanjang masa jabatan satu periode lagi. Jokowi diminta belajar dari sejarah presiden-presiden pendahulunya.

Amien menuturkan, Presiden Soekarno yang begitu hebat khilaf mau menjabat seumur hidup. Pada akhirnya, Soekarno bernasib 'tragis' di penghujung masa jabatannya.

Baca Juga

Presiden Soeharto juga begitu. Menurut Amien, Soeharto adalah presiden yang punya jasa besar, tapi dia terbuai dengan pernyataan menterinya yang menyebut rakyat masih menginginkan dia menjadi presiden terus. Setelah menjabat selama 32 tahun, Soeharto pun bernasib tragis karena terpaksa mundur setelah didesak lewat sejumlah gelombang demonstrasi.

"Saya tidak tega juga kalau Pak Jokowi itu turunnya diturunkan ramai-ramai. Luhut kemudian diminta untuk membuka kekayaannya yang aduhai itu," kata Amien saat konferensi pers usai pembukaan Rakernas Pertama Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (13/2/2023).

Amien meminta Jokowi untuk mundur dari jabatannya setelah menjabat selama dua periode atau 10 tahun menjabat. Jangan tergiur dengan wacana perpanjangan masa jabatan presiden lewat penundaan Pemilu 2024, yang diupayakan oleh sejumlah elite politik.

"Sudahlah, kalau sudah 10 tahun udahlah. Kita manusia itu ada batasnya, jangan haus kekuasaan, dahaga kekuasaan politik. Itu nanti malah ketika ajal sampai, itu malah jadi malu besar," ujar mantan ketua MPR itu.

"Saya kira itu lah yang ingin saya sampaikan (kepada Presiden Jokowi). Semoga sampai, kalau enggak ya juga tidak apa-apa," imbuh Amien.

Untuk diketahui, isu perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu kembali bergulir pada awal tahun 2023 ini. Isu tersebut sebenarnya sudah bergulir sepanjang tahun 2022.

Pada tahun 2022, isu tersebut awalnya dilontarkan oleh sejumlah menteri Jokowi dan tiga ketua umum partai yang tergabung dalam koalisi Pemerintahan Jokowi. Isu itu juga sempat diamplifikasi oleh Ketua DPD dan Ketua MPR.

Adapun Presiden Jokowi diketahui telah berulang kali menegaskan bahwa dirinya patuh terhadap konstitusi terkait masa jabatan presiden. Jokowi juga beberapa kali hadir secara langsung dalam acara persiapan Pemilu 2024 yang digelar KPU RI maupun Bawaslu RI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement