REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiktoker @apipnurahman yang merupakan warga Desa Maras, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, akhirnya minta maaf di hadapan pengurus desa setempat. Apip Nurahman yang membuat konten video mengkritik usulan perpanjangan masa jabatan kepala desa (kades) dari enam menjadi sembilan tahun, mengaku mendapatkan teror dari orang tidak dikenal.
Meski kritik yang disampaikannya konstruktif, ia memilih untuk meminta maaf kepada kades yang tersinggung dengan kritikannya. "Kepada Pak Kades-Kades sekalian. Saya minta maaf jika ada ketersinggungan dengan video viral saya kemarin. Dari lubuk hati paling dalam, saya tidak ada niat menyinggung perasaan pribadi Pak Kades-Kades sekalian," kata Apip dalam video viral dikutip Republika.co.id di Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Sebelumnya, Apip membuat video yang ditujukan kepada ribuan kades yang sempat demo ke gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, menuntut perpanjangan masa jabatan. Apip meminta para kades untuk sadar diri karena masa jabatan presiden saja lima tahun.
Baca juga : Pengamat: Deklarasi PKS Dukung Anies Buat Kepanikan KIB dan Gerindra-PKB
"Kalian minta sembilan tahun, sadarlah. Katanya ini tuntutan rakyat? Rakyat yang mana menuntut ini. Jabatan kades itu sampai sembilan tahun itu rakyat yang mana?" ucap Apip dalam video di Tiktok yang viral.
Untuk membuktikan ucapannya, Apip mengaku, berdiskusi dengan warga di lingkungan sekitarnya. Hasilnya, tidak ada warga yang meminta agar masa jabatan kades diperpanjang.
"Itu jangankan sembilan tahun, enam tahun itu kelamaan. Kalau bisa cukup lima tahun, atau tiga tahun sudah. Untuk memajukan rakyat? Rakyat mana yang kalian majukan, yang di rumah kalian? Saya masih bingung. Ini minta sembilan tahun," kata Apip.
Baca juga : Ganjar Minta Kades di Tiga Kabupaten di Jateng Verifikasi Data Kemiskinan Ekstrem