Senin 23 Jan 2023 20:53 WIB

Fungsionaris PPP: Hentikan Pencapresan dan Pencawapresan Sandiaga Uno

Jangan memaksakan Sandiaga Uno menjadi capres atau cawapres PPP.

logo ppp
Foto: id.wikipedia.org
logo ppp

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menguatkan rencana koalisi mereka dalam Pilpres 2024 dengan peresmian Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra - PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Dengan pembentukan Sekber tersebut, maka bisa dipastikan bahwa koalisi yg bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Koalisi KIR) tersebut akan mengusung Prabowo sebagai Calon Presiden (Capres) dan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres. Keduanya adalah Ketua Umum dari Gerindra dan PKB. 

Baik para pengurus Gerindra maupun PKB yang dihubungi pada umumnya menyampaikan bahwa diusungnya Prabowo sebagai Capres dan Cak Imin sebagai Cawapres boleh dikatakan sudah merupakan kesepakatan yang hampir final. Tahap finalnya adalah ketika kedua sosok ini diumumkan sebagai Paslon Koalisi KIR kepada publik pada bulan Februari atau paling lambat Maret nanti.

Ditetapkannya Prabowo sebagai capres oleh Koalisi KIR praktis menutup peluang kader Gerindra yang lain, yakni Sandiaga Uno yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, untuk menjadi capres atau cawapres dalam Pilpres 2024 yang akan datang. 

Sehubungan dengan perkembangan Koalisi Gerindra - PKB diatas, Fungsionaris PPP DKI Jakarta, Erwin A. Chairansyah, mengingatkan agar PPP tidak memaksakan Sandiaga Uno menjadi capres atau cawapres PPP. Menurutnya, sebagai partai politik yang dituakan, PPP harus memegang etika politik untuk tidak mengusung Sandi, karena partainya Sandi sendiri, Gerindra, telah menetapkan Prabowo sebagai Capres mereka.

 Selain itu, PPP juga perlu memelihara hubungan yang baik dengan Gerindra yang selama ini telah terbangun baik di dalam maupun diluar parlemen (DPR dan DPRD). Bahkan di  DPRD Jawa Barat, PPP bergabung dalam satu fraksi.

Lebih jauh Erwin menyatakan lebih baik PPP mengusung kadernya sendiri atau sosok yang bukan merupakankader partai lain. Ia menunjuk pada nama Mardiono yg menjabat Plt Ketua Umum PPP atau Erick Thohir yg nota bene bukan merupakan kader partai manapun saat ini. Menurut Maman, jika kedua sosok tersebut yg dimunculkan PPP, maka selain tidak akan bergesekan dg partai lain, maka PPP akan menjadi partai yg terbuka baik bagi kader ya sendiri atau anak anak bangsa yang memiliki kemampuan dan leadership namun bukan kader parpol untuk menjadi pimpinan nasional yang akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement