Senin 23 Jan 2023 16:43 WIB

Penularan HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang Didominasi Hubungan Seksual Laki-Laki

Jika dulu penderita HIV-AIDS mayoritas narkoba suntik, kini berubah jadi homoseksual.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Laporan menunjukkan, penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang didominasi kalangan lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual.
Laporan menunjukkan, penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang didominasi kalangan lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang menyebut, ada perubahan dominasi faktor penularan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada beberapa tahun belakangan. Saat ini, penularan kasus tersebut paling banyak melalui hubungan seksual sesama jenis.

"Epidemi HIV dan pola penularan HIV di Kabupaten Tangerang telah berubah. Pada awal kasus ditemukan didominasi penularan HIV melalui penggunaan narkotika suntik, empat tahun belakangan pola penularan berubah didominasi hubungan seksual," kata Sekretaris KPA Kabupaten Tangerang, Efi Indarti kepada Republika.co.id di Kabupaten Tangerang, Sabtu (21/1/2023).

Efi menjelaskan, kasus HIV-AIDS pertama kali dilaporkan di Kabupaten Tangerang pada 1998. Namun, pendataan dan pelayanan yang komprehensif mulai diinisiasi pada 2006. Kasus tersebut didominasi oleh kalangan laki-laki dan belakangan tercatat peningkatan kasus HIV-AIDS pada kalangan lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual.

“Indikasi peningkatan kasus HIV di kalangan LSL diketahui dari jenis kelamin orang yang HIV positif yaitu laki-laki dan latar belakang perilaku seksual yang menyebabkan terinfeksi HIV adalah hubungan seksual sesama laki-laki," terangnya.

Efi menjelaskan, penyebab tingginya penularan HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang juga terjadi karena aktivitas seksual yang berisiko atau tidak aman. Selain itu juga disebabkan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku seksual berisiko dan penyakit menular seksual.

Data yang sama menunjukkan, meskipun didominasi kalangan laki-laki, penularan HIV-AIDS juga cukup banyak terjadi pada ibu rumah tangga. Hal itu sangat perlu untuk diwaspadai, terlebih juga ditemukan kasus tersebut dialami oleh balita.

"Karena berdasarkan data yang ditemukan kasus pada balita rata-rata hampir tujuh balita per tahun kasus HIV positif di tempat layanan maupun lebih dari lima balita data kasus pada populasi yang berdomisili di Kabupaten Tangerang," jelas Evi.

Sepanjang 2022, tercatat ada 533 kasus HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang. Dari angka tersebut, kata Evi, total HIV-AIDS khusus dengan domisili Kabupaten Tangerang mencapai 428 kasus, meliputi HIV sebanyak 327 kasus dan AIDS sebanyak 101 kasus.

Penderita terbanyak ditemukan berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki dengan jumlah 340 kasus atau 79,44 persen dan jenis kelamin perempuan sebanyak 88 kasus atau 22,56 persen. Sementara itu, total kasus HIV-AIDS yang ditemukan dengan domisili luar Kabupaten Tangerang sebanyak 105 kasus.

Tercatat, kalangan usia produktif mendominasi kasus HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang. Yakni usia 25-29 tahun dengan persentase sekitar 70 persen, disusul usia 20-24 tahun dengan persentase kurang lebih 20 persen. Sementara sisanya yakni kalangan remaja dan balita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement