REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta. Peresmian akan dilakukan langsung oleh kedua ketua umum, yakni Prabowo Subianto dan Abdul Muhaimin Iskandar.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan bahwa Sekber merupakan bentuk kemajuan dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Harapannya, dengan adanya Sekber tersebut dapat segera mematangkan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung.
"Kita doakan itu (deklarasi capres-cawapres) semua buat proses lebih cepat, tapi semua tergantung pada dua ketum partai kami," ujar Habiburokhman di Sekber Gerindra-PKB, Jakarta, Senin (23/1/2023).
Koalisi antara Partai Gerindra dan PKB, jelas Habiburokhman, merupakan bentuk kerja sama politik yang paling maju. Keduanya bahkan telah meneken piagam deklarasi yang dilakukan pada Agustus 2022.
"Jadi kalau anda lihat memang belum ada satupun pasangan capres dan cawapres, dari semua koalisi itu yag paling maju adalah kita. Paling kompak," ujar Habiburokhman.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa keputusan capres-cawapres berada di tangan Prabowo dan Muhaimin. "Dengan Sekber ini tentu semua kerja-kerja koalisi kita bisa maksimalkan di sini dan komunikasi lebih mudah ketemu temen-temen di dua fraksi itu," ujar anggota Komisi III DPR itu.
Partai Gerindra dan PKB akan meresmikan Sekber di kawasan Menteng, Jakarta. Pada sela peresmiannya, kedua ketua umum, yakni Prabowo Subianto dan Abdul Muhaimin Iskandar direncanakan berbicara empat mata.
"Cak Imin dan Pak Bowo memang diagendakan ngobrol empat mata di sela acara peresmian Sekber Gerindra-PKB besok. Kami berharap pertemuan dua pimpinan partai akan memberikan hasil maju terkait kerja sama politik Gerindra-PKB dalam Pemilu 2024," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda lewat keterangannya, Ahad (22/1).
Kerja sama politik antara Partai Gerindra dan PKB secara subtantif hampir tidak menemui kendala. Dua partai ini secara ideologis saling melengkapi yang telah disepakati dalam piagam deklarasi pada Agustus 2022.
"Saat ini tinggal satu kesepakatan saja yang masih belum dilakukan yakni siapa figur calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh kedua belah pihak dalam Pemilu 2024," ujar Huda.