REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketum PDIP Megawati Soerkanorputri tak kunjung mengumumkan nama calon presiden dari partai itu. Perayaan HUT PDIP ke-50 yang sejak awal disebut-sebut akan ada sebuah kejutan, pada kenyataannya tidak.
Megawati hanya memberikan sejumlah pernyataan politik dan bercerita tentang kisah masa lalu. Ganjar Pranowo yang digadang-gadang banyak lembaga survei sebagai kandidat utama capres juga tidak disebutkan namanya.
Mega hanya menyebut beberapa nama seperti Jokowi, Rudi FX dan kader PDIP Tasdi yang menjadi Bupati Purbalingga. Tasdi disebut Mega sukses dari sopir truk dan menjadi bupati.
"Saya suka nangis, gini saja mau nangis, ada sopir truk, dia bisa jadi bupati karena dicintai rakyat. Namanya Tasdi," ujar Megawati terharu dalam pidatonya di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2023).
Memang, Ganjar Pranowo sempat diteriaki 'Presiden' oleh sejumlah kader banteng yang mendatangi perayaan. Namun lagi-lagi hal tersebut tidak langsung membuat Megawati tertarik.
Megawati justru mengingatkan kader agar disiplin dalam menjalankan perintah partai. Megawati bahkan tidak akan segan-segan untuk memecat kader yang tak sehati dengannya.
"Jadi kamu kalau tak bisa mengerti apa yang ibu maksud, jangan ada di PDI Perjuangan, jangan. Lebih baik pindah, keluar, karena di kita yang diperlukan adalah sehati," ujar Megawati.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua pihak bersabar. Hal terkait dengan belum diumumkannya nama capres dari PDIP. "Ya Bu Mega sudah nyampaikan kan? Sabar," ujar Ganjar di Hall A2 JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).
Ia sendiri mengaku belum membicarakan hal-hal terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dengan Megawati. Sebab saat ini, PDIP dan seluruh kadernya diminta fokus untuk membantu masyarakat dan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya kira perintah itu yang paling jelas dan masing-masing bekerja pada bidangnya lah. Eksekutif, eksekutif, legislatif, legislatif, bekerjalah untuk rakyat. Kita sekarang lagi banyak bencana," ujar Ganjar.
Sejumlah spekulasi muncul bahwa Megawati tak akan mengajukan Ganjar. Hal itu melihat gelagat Mega saat kongres yang tak memberikan ruang khusus buat Ganjar.
Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli menilai bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri masih dilematis, sehingga sosok tersebut belum juga diumumkan.