REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah dan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyampaikan kesedihannya atas terbitan terakhir harian Republika hari ini, Sabtu (31/12/2022). Abbas mengaku sangat berduka karena mulai besok, koran langganannya ini akan berhenti menyambangi rumahnya.
“Terus terang saya berduka karena hampir sejak dari awal terbit tanpa putus sampai hari ini, saya tetap berlangganan harian Republika. Tapi hari ini, Sabtu, 31 Desember 2022 merupakan hari terakhir bagi harian kesayanganku ini untuk muncul di depan pembacanya,” ungkap Anwar dalam pesan tertulis pada Republika.co.id, Sabtu (31/12/2022).
“Sedih sekali rasanya, tapi apa mau dikata. Perkembangan teknologi telah menggilas dan menenggelamkannya sehingga membuat pemilik, pengelola dan wartawannya kehilangan daya dan tenaga untuk mempertahankan serta untuk menghadapi tantangan yang ada,” tambahnya.
Baginya, peristiwa ini tentu merupakan sebuah kehilangan yang benar-benar sangat terasa. Karena setiap pagi, sehabis sholat subuh Anwar sudah terbiasa membaca Republika, terutama menyangkut hal-hal penting yang terkait dengan umat bangsa dan negara serta dunia.
“Saya benar-benar merasakan arti dan makna dari kehadirannya. Tapi itu semua mulai besok di hari pertama tahun baru 2023 tinggal kenangan manis dalam hidupku dan dalam kehidupan kami sekeluarga, karena mulai besok kami sudah tidak lagi akan menemukan dan bisa membaca berita-beritanya,” kata dia.
Anwar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pemimpin dan para wartawan Republika yang telah bekerja keras selama ini dan dengan jasanya dalam menyajikan berita-berita untuk mencerahkan umat.
“Kepada para pemilik dan pengelola serta para wartawannya terima kasih atas jasa-jasanya selama ini yang telah mencerahkan umat dan bangsa. Mudah-mudahan hal demikian menjadi ibadah sehingga mendapat balasan yang baik berupa pahala dari Allah SWT. Amin. Terima kasih,” ujar Anwar.