REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berlangsung secara sportif. Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP, Herzaky Mahendra Putra meminta, jangan ada upaya-upaya tidak sportif seperti mencoba menunda pemilu.
Pertama, Pemilu 2024 merupakan momen penting bagi bangsa ini. Ia mengingatkan, pemilu merupakan suatu keharusan yang menjadi amanah dari konstitusi. Momentum bagi rakyat dalam mengevaluasi pembangunan yang terjadi lima tahun terakhir.
Untuk itu, ia berharap, Pemilu 2024 mendatang mampu menjadi kesadaran bagi semua elemen bangsa agar bisa menjaga dan memastikan agenda tersebut tetap berlangsung tepat waktu. Artinya, jangan ada usaha-usaha yang tidak sportif seperti menunda.
"Jangan ada upaya-upaya tidak sportif yang berupaya mengganggu jalannya pertandingan, merenggut hak dan kedaulatan rakyat dalam memilih pemimpinnya, dengan mencoba mendorong penundaan pemilu," kata Herzaky, Kamis (22/12).
Kedua, pertandingan Pemilu 2024 sudah berjalan. Saat parpol mengatur ritme, strategi dan taktik agar bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya, jangan ada pihak-pihak yang dekat otoritas setempat meminta pertandingan dihentikan.
Kemudian, meminta pertandingan dilanjutkan lain waktu, misalnya dengan alasan akan ada hujan deras. Padahal, bermain di bawah hujan deras biasa bagi pemain bola. Bahkan, hujan derasnya sendiri baru diprediksi, belum benar-benar kejadian.
Untuk itu, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat ini mengajak masyarakat menikmati saja pertandingan yang sudah berlangsung. Sekaligus, menunggu putra dan putri terbaik bangsa mengeluarkan kemampuan terbaik yang mereka miliki.
"Menyajikan ramuan terbaik berupa visi, misi, ide, gagasan dan program-program yang bermanfaat untuk rakyat, bangsa dan negara ini," ujar Herzaky.
Ketiga, komitmen menjaga agar Pemilu 2024 ini menjadi pertandingan yang sportif dan sehat, jujur dan adil semoga tidak sekedar kata-kata manis di ruang publik. Karenanya, ia meminta komitmen itu benar-benar diwujudkan dalam pelaksanaannya.
Ia menegaskan, Partai Demokrat siap mengawal Pemilu 2024 ini menjadi pemilu yang jujur dan adil. Herzaky meyakini, partai-partai politik lain, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memiliki komitmen yang sama.
Herzaky berharap, pemerintah bisa membantu memastikan tidak ada aparat-aparat ataupun ASN-ASN yang tergoda ataupun digoda untuk menggadaikan netralitasnya. Yang mana, akhirnya akan berpihak kepada peserta-peserta pemilu tertentu.
"Mari kita jadikan Pemilu 2024 ini benar-benar berlangsung jujur, adil dan penuh dengan sportivitas di lapangan, bukan hanya lip service belaka," kata Herzaky.