REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Andi Widjajanto menyebut, ada tiga isu yang menjadi tantangan terbesar konsolidasi demokrasi dalam eskalasi politik Indonesia pada 2023 dan 2024. Ketiga isu tersebut adalah politik identitas, misinformasi terkait berita bohong, dan ujaran kebencian.
"Itu tantangan terbesarnya untuk eskalasi politik Indonesia pada 2023 dan 2024," kata Andi saat acara Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2022 Gubernur Lemhannas di Gedung Lemhannas, Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Andi mengatakan, kecakapan literasi digital menjadi solusi untuk mengatasi sejumlah tantangan pada tahun politik 2023 menuju Pemilu 2024. Literasi digital menjadi yang paling penting dan mendasar dalam memahami masalah yang ada.
"Literasi digital menjadi kunci bagi kita untuk melakukan mitigasi eskalasi politik," ujarnya.
Ia menyebut, solusi selanjutnya adalah ketegasan pemerintah terkait regulasi dalam mengendalikan infrastruktur digital. Sebab, tiga tantangan isu konsolidasi demokrasi tersebut kerap kali muncul pada platform digital.
"Regulasi pemerintah yang lebih kuat, peran pemerintah yang lebih kuat, tanpa misalnya menabrak prinsip-prinsip demokrasi tentang kebebasan berpendapat dan seterusnya, serta mencari perimbangan di situ," katanya.
Eskalasi suhu politik menuju Pemilu 2024 akan menjadi variabel utama yang diperhatikan Lemhannas. "Tawaran-tawaran kami untuk melakukan mitigasi variabel-variabel tersebut baru akan kami sampaikan pada bulan Januari 2023," kata Andi.