Rabu 21 Dec 2022 19:06 WIB

Jokowi Minta Hanura Berkontribusi Jaga Pemilu Damai dan Berkualitas

Jokowi ingin penyelenggaraan pemilu 2024 nanti bisa semakin berkualitas.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo
Foto: tangkapan layar
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Partai Hanura untuk ikut berkontribusi menjaga penyelenggaraan Pemilu 2024 agar berjalan damai dan semakin berkualitas. Ia tak ingin, penyelenggaraan pemilu nanti kembali diwarnai politik agama, SARA, dan juga politik identitas.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri perayaan HUT ke-16 Partai Hanura di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (21/12) sore. “Saya minta Partai Hanura harus juga berkontribusi agar pemilu mendatang ini benar-benar berjalan dengan damai dan semakin berkualitas. Tidak ada lagi nanti politisasi agama, tidak ada lagi politik SARA, tidak ada lagi politik identitas,” ujar Jokowi dalam sambutannya.

Baca Juga

Jokowi ingin penyelenggaraan pemilu 2024 nanti bisa semakin berkualitas. Karena itu ia mengajak seluruh pihak untuk merayakan momentum pesta demokrasi ini dengan gembira. Jokowi juga mengingatkan seluruh partai agar menjaga suasana menjadi tak tegang maupun panas.

“Ini momen lima tahunan mestinya dirayakan dengan semangat sportivitas, menjadi sebuah pertandingan politik yang sportif, yang sehat dan para pemainnya harus menunjukan permainan yang terbaik, dengan adu gagasan, dengan adu ide, dan rakyat tinggal memilih siapa yang ingin dipilih,” kata dia.

Ia memahami, suasana di tahun politik biasanya memang sedikit menghangat. Namun, ia kembali menekankan agar suasana pemilu tak menjadi panas, salah satunya dengan menghindari ujaran kebencian, hoaks, fitnah, dan saling menghujat.

Sebab, kata Jokowi, stabilitas politik sangat diperlukan dalam pembangunan negara dan juga pertumbuhan ekonomi. Ia pun mengingatkan, kondisi dunia saat ini sedang dalam posisi yang tidak baik-baik saja.

“Jadi jangan sampai situasi dunia yang baru tidak baik-baik saja, beberapa negara sudah masuk ke jurang resesi, kemudian kita di sini politiknya panas. Ini akan menganggu pertumbuhan ekonomi kita. Ini yang harus kita jaga bersama-sama dan kita tetap mengutamakan kerukunan, mengutamakan persatuan, mengutamakan kesatuan bangsa,” ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement