REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajak seluruh partai politik dan masyarakat menjadikan Pemilu 2024 mendatang lebih demokratis dan membawa kedamaian. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menginginkan agar Pemilu 2024 tidak lagi menimbulkan polarisasi di masyarakat.
"Tentu semua menginginkan politik ke depan adalah politik yang memang mampu mempersatukan. Tadi sudah diungkapkan oleh pimpinan Partai Golkar sehingga tidak ada lagi polarisasi yang berkepanjangan," ujar Syaikhu saat mengikuti Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Partai Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (14/12/2022).
PKS berharap penyelenggaraan Pemilu mendatang lebih profesional dan independen oleh seluruh penyelenggara Pemilu. Syaikhu juga mengajak semua pihak untuk menjaga Pemilu serentak 2024 bebas dari praktik kecurangan, manipulasi dan bentuk pelanggaran lainnya.
"Mari kita wujudkan Pemilu yang luber jurdil demokratis dan membawa kedamaian," ujar Syaikhu.
PKS, kata Syaikhu, berkomitmen untuk melawan politik transaksional dengan politik gagasan. Kemudian, PKS akan menentang politik uang dengan politik pemberdayaan dan menghilangkan politik polarisasi menjadi politik kolaborasi.
Dalam kesempatan itu, Syaikhu juga berterimakasih karena PKS diberi kesempatan untuk menggunakan nomor delapan, nomor yang digunakan pada Pemilu 2019 lalu. Menurutnya, nomor tersebut membuat PKS lebih mudah mengenalkan PKS kepada pemilihnya.
"Terima kasih Ketua KPU yang sudah memperkenankan PKS menjadi partai yang tetap memiliki nomor 8 sehingga kalau PKS tetap nomor 8 Insya Allah lebih mudah sosialisasi," ujarnya.