REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Program studi (prodi) Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya mengadakan seminar Akselerasi Transformasi Digital untuk mendukung ekonomi kreatif. Seminar diselenggarakan di aula Universitas BSI kampus Tasikmalaya, Senin (5/12/2022).
Seminar yang dipandu oleh Dini Silvi Purnia ini menghadirkan Ketua Program Studi (Kaprodi) Sistem Informasi Universitas BSI kampus Tasikmalaya Deddy Supriadi serta Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya Amran Saefulloh.
Dalam pemaparannya, Deddy menjelaskan transformasi digital merupakan sebuah proses perubahan dalam implementasi teknologi, talenta, dan proses baru agar tetap dapat bersaing di lanskap teknologi yang selalu berubah. “Ekonomi kreatif adalah penciptaan nilai tambah berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia atau orang kreatif dan berbasis ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi,” tutur Deddy dalam rilis yang diterima, Rabu (7/12/2022).
Agar tetap eksis di era sekarang, diperlukan kreativitas dan inovasi mengikuti tren serta perkembangan jaman yang semakin dinamis. Tak lupa juga implementasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif.
Deddy juga menambahkan sebagai generasi muda mahasiswa masih memiliki semangat muda dalam mencari pengalaman yang perlu diarahkan dan dikembangkan. “Tantangan bagi mahasiswa dalam proses perkuliahan adalah menjadi profesional di bidang informatika dengan memahami konsep Global Competition, Global Thinking, dan Paradigma Baru,” ungkapnya.
Amran membahas pentingnya pengetahuan teknologi, tren, serta berpikir kreatif dan inovatif. Menurutnya seminar akselerasi transformasi digital untuk mendukung ekonomi kreatif merupakan langkah dasar yang terus harus dipelajari oleh mahasiswa mulai dari semester satu.
“Sehingga mahasiswa dapat memiliki jiwa mandiri dalam mengembangkan kemampuannya dan mendapatkan peluang usaha sesuai dengan bidangnya sebelum wisuda,” jelasnya.
Ia menambahkan sekarang orientasi mahasiswa tidak boleh hanya bekerja setelah lulus, tetapi mahasiswa harus memiliki pola pikir kreatif dan inovatif. “Karena saat ini dari hobi saja bisa menjadi sumber penghasilan, contohnya menjadi seorang konten kreator. Selain itu, untuk mendukung ekonomi kreatif mahasiswa juga harus mulai mengembangkan pola pikir untuk menjadi seorang wirausaha,” tegasnya.