REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bareskrim Polri tengah melakukan investigasi dan sedang mencari keberadaan pemilik CV Samudera Chemical yang berlokasi di Tapos, Depok, Jawa Barat. Hal ini dikarenakan sang pemilik tidak memenuhi panggilan pemeriksaan yang dilayangkan beberapa waktu lalu.
"Pemiliknya sementara tidak ada di tempat (kantor CV SC), sedang kita cari," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto, Selasa (15/11/2022).
Sebelumnya Bareskrim Polri tengah menyelidiki CV Samudera Chemical pada Rabu (9/11/2022) kemarin dan menemukan bahan baku propilen glikol atau bahan pelarut dan etilen glikol. Bahan propilen glikol dan etilen glikol terdapat di dalam drum atau tong putih bertuliskan label DOW.
Berdasarkan penelusuran, DOW adalah PT Dow Chemical yang merupakan sebuah perusahaan kimia multinasional yang berkantor pusat di Midland, Michigan, Amerika Serikat dan merupakan anak perusahaan dari Dow Inc. Perusahaan yang merupakan salah satu dari tiga produsen bahan kimia terbesar di dunia. Dow memproduksi plastik, bahan kimia, dan produk pertanian.
Bareskrim Mabes Polri menduga pemilik gudang CV Samudera Chemical menggunakan drum atau tong berlabel DOW palsu. Kemudian melakukan percikan penambahan atau oplos zat cemaran etilen glikol.
Gudang CV SC yang mengoplos propilen glikol dengan etilen glikol dan dietilen glikol bisa bertahan lama, di Jalan Damai RT2/13, Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos, Kota Depok. Dikarenakan dalam menjalankan produksinya gudang tersebut acap kali disebut-sebut sebagai pembuatan sabun dan hand sanitizer.
“Gudangnya ini sudah ada sejak empat tahun yang lalu dan warga sekitarnya mengenalnya sebagai tempat pembuatan sabun dan hand sanitizer sehingga warga tidak menaruh kecurigaan terhadap gudang ini,” ujar Wawan yang notabene Ketua RW 13.
Wawan menjelaskan, dirinya juga tidak mengetahui secara pasti jumlah dan berasal dari mana karyawan gudang CV Samudera Chemical tersebut.
“Saya tidak tahu jumlahnya dan berasal dari mana saja mereka. Mereka juga bukan warga sekitar,” ucapnya.
Wawan juga menyebutkan, selama gudang milik CV Samudera Chemical beroperasi, sang pemilik juga jarang datang ke lokasi, sehingga ketua RT dan RW setempat tidak mengetahui dengan jelas terkait sosok pemilik gudang.
“Pemilik dan anaknya jarang sekali kesini, hanya sesekali waktu saja mereka datang untuk mengecek gudangnya, sehingga saya dan warga juga tidak paham apa saja yang dikerjakan pemilik gudang selama gudang itu beroperasi. Warga tahunya ini pabrik pembuatan sabun dan hand sanitizer,” ucapnya.