Senin 14 Nov 2022 07:27 WIB

BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Kondisi cuaca di wilayah Indonesia umumnya masih didominasi berawan hingga hujan

Red: Nur Aini
Cuaca Ekstrem/Ilustrasi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali meminta masyarakat di sejumlah daerah untuk tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan puting beliung dalam sepekan ke depan.
Foto: bmkg.go.id
Cuaca Ekstrem/Ilustrasi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali meminta masyarakat di sejumlah daerah untuk tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan puting beliung dalam sepekan ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali meminta masyarakat di sejumlah daerah untuk tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan puting beliung dalam sepekan ke depan.

Dalam proyeksi cuaca mingguan (11-17 November 2022) yang dikutip dari laman resmi BMKG, Senin (14/11/2022), kondisi cuaca di wilayah Indonesia umumnya masih didominasi berawan hingga hujan ringan-sedang dengan durasi singkat dan sporadis sore hingga malam hari. Namun, potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat masih cukup dominan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan, Papua Barat, dan Papua dalam sepekan ke depan.

Baca Juga

Dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem adalah banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin sehingga perlu diwaspadai. Kondisi tersebut diperkuat indeks global, seperti SOI (9.9), NINO 3.4 (-0.71), dan IOD (-0.33) yang menunjukkan nilai yang signifikan dimana kondisi tersebut akan mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

Aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diprakirakan aktif di wilayah Aceh dan Sumatera Utara dalam sepekan ke depan yang mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia. Daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau di Selat Sunda bagian selatan, Samudera Hindia bagian barat Sumatera, dan Kalimantan bagian barat.

Daerah siklonik juga terpantau di wilayah Laut Natuna dan Samudera Pasifik sebelah utara Maluku Utara sehingga mendukung adanya potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement