REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- DPD Gerindra Jatim menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang bercerita menang Pilpres dua kali atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Jokowi juga menyampaikan kemungkinan setelah ini jatahnya Prabowo Subianto yang menduduki kursi Presiden RI.
Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad menilai, pernyataan tersebut sebagai bentuk endorsement dari Jokowi bahwa Prabowo yang bisa melanjutkan kursi kepresidenan "Pernyataan Pak Jokowi tersebut endorsement yang luar biasa," kata Sadad di Surabaya, Selasa (8/11/2022).
Sadad memaknai pernyataan Jokowi tersebut sebagai ajakan untuk mengerahkan energi besar bangsa ini untuk membangun bersama, dan mengesampingkan ego. "Bukan justru menghabiskan energi dan potensi bangsa ini untuk suatu kontestasi politik yang terlalu liberal dan hi-cost yang justru tak sesuai dengan kepribadian bangsa," ujarnya.
Sadad menyebut, Jokowi dan Prabowo adalah dua sosok negarawan yang memiliki jiwa besar dan mengesampingkan ego politik. Dua tokoh tersebut, kata Sadad, adalah figur negarawan, yang telah memberikan teladan baik, bahwa kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
"Begitulah jika politik bangsa ini berada di tangan negarawan. Terlihat adem," kata Sadad.
Sadad melanjutkan, contoh tersebut sekaligus membuktikan bahwa demokrasi di negara harus di bangun di atas jati diri bangsa ini yang penuh dengan nilai-nilai budaya tepo-seliro, mikul nduwur mendhem njero, menang tanpo ngasorake. Sadad berpendapat, butuh jiwa besar melihat pemandangan sejuk antara Jokowi dengan Prabowo yang sebelumnya menjadi rival politik.
"Tak mudah merangkul bekas rival. Butuh jiwa besar. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh tokoh yang pada dirinya telah ter-internalisasi nilai-nilai kebangsaan yang digali dari spirit kebudayaan bangsa," ujarnya.
Pada HUT Partai Persatuan Indonesia (Perindo) ke-8 di Jakarta, Senin (7/11/2022), Jokowi menyinggung soal kemenangannya di setiap pemilihan umum baik kepala daerah hingga pemilihan presiden. “Tadi Pak Hary menyampaikan saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta gubernur sekali menang,” kata Jokowi dalam sambutannya.
Setelah itu, Jokowi memenangkan pilpres dua kali, yakni pada 2014 dan 2019. Pada dua pilpres tersebut Jokowi berhasil mengalahkan pesaingnya, yakni Prabowo Subianto.
Kemudian, ia menyampaikan permohonan maafnya kepada Prabowo yang juga turut hadir di acara ini. “Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo,” kata Jokowi.
Jokowi kemudian memprediksi Prabowo bisa memenangkan Pilpres pada tahun ini. “Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ucapnya.
Usai mendengar ucapan Jokowi tersebut, Prabowo berdiri dan memberikan hormat. Aksi ini membuat suasana menjadi riuh.