REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perkembangan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren peningkatan dalam sepekan terakhir. Kenaikan terhitung 43,53 persen lebih tinggi dibandingkan temuan kasus sepekan sebelumnya.
Pada Kamis (3/11) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 4.951 kasus. Dengan penambahan ini, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 6.507.610.
Provinsi DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus positif terbanyak dengan 1.823 kasus, diikuti Jawa Barat 694 kasus, Jawa Timur 681 kasus, Banten 394 kasus dan Jawa Tengah 382 kasus.
Penambahan juga terjadi pada kasus aktif yang per Kamis yang naik 2.027 kasus. Sehingga total keseluruhannya menjadi 32.080 kasus aktif. Untuk kematian pun juga bertambah 42 orang, sehingga total kematian secara keseluruhan sudah ada 158.737 orang.
Sedangkan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh, sudah ada 6.316.793 orang setelah bertambah 2.882 orang. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia membenarkan adanya tren kenaikan kasus Covid-19. Namun, ia menilai peningkatan itu menurutnya masih relatif aman.
"Memang kita mendeteksi ada beberapa varian XBB yang ditemukan, sudah ada beberapa kasus di Indonesia. Tapi kita lihat trennya masih melandai sih, naik tapi tidak terlalu tinggi ya, mudah-mudahan nggak, makanya vaksin ya," kata Rizka ditemui di Tangerang Banten, Kamis (3/11/2022).
Menurutnya, sub varian Omicron XBB masih belum berdampak pada kasus kematian Covid-19. Perihal hal tersebut pun masih perlu penelitian lebih lanjut.
"Tidak terlalu sih (kematian yang siginifikan). Meskipun itu katanya secara literatur ya ada severity disease, tapi kita sedang melihat apakah itu terkait dengan keparahan. Tapi nyatanya sekarang kita melihat yang CT valuenya di bawah 30 juga jarang," ujar Rizka.