Kamis 03 Nov 2022 05:31 WIB

PT DI Kembangkan Pesawat N219 untuk Jangkau Pulau-pulau Terpencil

Pesawat N219 diharapkan bisa masuk pasar pada 2025 mendatang.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus raharjo
PT Dirgantara Indonesia siap memproduksi massal pesawat N219 Nurtanio.
Foto: Antara
PT Dirgantara Indonesia siap memproduksi massal pesawat N219 Nurtanio.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dirgantara Indonesia (DI) memamerkan sejumlah produk unggulannya dalam pameran Indo Defence 2022 Expo dan Forum. Beberapa model pesawat yang dipamerkan antara lain, N219, N219 versi militer, N219 Amphibi, CN235, dan NC212i.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) beserta Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto pun sempat mengunjungi venue PT DI di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2022). Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan mengatakan, pengembangan pesawat N219 dan pesawat N219 amphibi ditujukan untuk memenuhi jalur atau rute penerbangan perintis dalam menjangkau pulau-pulau tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP).

Baca Juga

"Dengan demikian pesawat komersil PT DI tersebut dapat menunjang transportasi Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi di negara kepulauan serta kemajuan industri kedirgantaraan nasional," kata Gita di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Dia menambahkan, pesawat N219 versi pesawat amphibi dapat lepas landas di darat maupun permukaan air seperti danau, sungai besar, teluk hingga laut. Sehingga diharapkan dengan adanya inovasi transportasi udara tersebut, terbuka kemungkinan dicapainya semua tujuan di berbagai sektor. Seperti layanan perjalanan dinas pemerintahan, layanan kesehatan masyarakat, SAR dan penanggulangan bencana, pengawasan wilayah maritim serta di bidang pariwisata Nusantara.

Disebutkan, sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi untuk dapat menggunakan pesawat N219 Amphibi. Antara lain, yakni Pulau Belitung, Pulau Derawan, Pulau Sebukuh, Pulau Rumberpon, Raja Ampat, Teluk Cendrawasih, Danau Sentani, Bunaken, Wakatobi, Pulau Moyo, Bali, Karimun Jawa, Kepulauan Seribu, Teluk Kiluan, hingga Danau Toba.

Menurut Gita, pesawat N219 Amphibi dikembangkan dari pesawat N219 konfigurasi dasar (basic) yang saat ini sedang memasuki tahap detail design airframe dan development test landing gear. Pesawat N219 Amphibi itu telah melakukan terbang perdana dan direncanakan perolehan sertifikasi dapat terlaksana tahun 2024.

"Sehingga diharapkan pesawat N219 dapat masuk pasar di tahun 2025," ujarnya.

Pesawat N219 yang telah mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 44,69 persen. Pencapaian ini merupakan hasil kerja sama PT DI dengan Badan Riset & Inovasi Nasional atau BRIN (yang sebelumnya bernama LAPAN).

Ia mengungkapkan, pesawat tersebut telah melakukan uji terbang perdana pada 16 Agustus 2017. Kemudian, pada 10 November 2017 pesawat ini diberi nama Nurtanio oleh Presiden Joko Widodo.

Pesawat N219 juga telah memperoleh Type Certificate (TC) pada 22 Desember 2020 yang diterbitkan otoritas kelaikudaraan sipil pada Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan. Disamping itu, Gita mengatakan, dalam pameran Indo Defence 2022 ini pihaknya mendapatkan kontrak pengadaan satu unit pesawat CN235-220 dari Kementerian Pertahanan. Pesawat tersebut nantinya bakal digunakan TNI Angkatan Laut.

Pada event internasional tersebut, PT DI juga akan melakukan penandatanganan kontrak pembelian pesawat N219 sebanyak 11 unit oleh perusahaan swasta, Karya Logistik Indonesia (KLI). Dengan konfigurasi angkut penumpang.

"Selain itu, TNI Angkatan Darat pun berencana akan memesan 10 unit untuk N219 versi militer yang pintu belakangnya dimodifikasi dengan sliding door untuk konfigurasi troops, transport logistics dan medical evacuation," tegas Gita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement