Kamis 27 Oct 2022 23:33 WIB

Tiga Wilayah Kaltim Masuk Zona Merah Covid-19

Sedangkan empat wilayah lainnya dalam status zona kuning.

Petugas merapikan bantal ruang khusus pasien Covid-19.
Foto: ANTARA/Patrik Cahyo Lumintu
Petugas merapikan bantal ruang khusus pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kasus Covid-19 di Kalimantan Timur terus mengalami lonjakan pasien terkonfirmasi positif dan telah menyebabkan bertambahnya status zona merah menjadi tiga wilayah. Juru bicara Satgas Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan, Balikpapan dan Samarinda lebih dulu masuk dalam zona merah Covid-19 dan kemudian disusul Kutai Kartanegara.

"Balikpapan masih menjadi penyumbang kasus tertinggi. Saat ini, pasien positif yang dirawat di Balikpapan berjumlah 348 orang, disusul Samarinda 122 orang dan Kutai Kartanegara 89 orang," kata Andi Muhammad Ishak di Samarinda, Kamis (27/10/2022).

Baca Juga

Sementara, tiga wilayah Kaltim lainnya dalam status zona oranye di antaranya Kutai Barat dengan 37 pasien positif yang di rawat, Penajam Paser Utara dengan 27 pasien positif yang di rawat dan Bontang dengan 26 pasien positif yang di rawat. Sedangkan empat wilayah lainnya dalam status zona kuning di antaranya Kutai Timur (21 pasien positif), Paser (20 pasien positif), Berau (19 pasien positif), dan Mahakam Ulu dengan 6 pasien positif.

"Jumlah keseluruhan pasien positif yang masih menjalani perawatan se-Kaltim sebanyak 715 orang," kata Andi.

Dalam kurun empat hari terakhir telah terjadi penambahan kasus positif rata-rata seratus kasus per hari, sementara data kesembuhan juga terus terjadi, namun dengan angka yang lebih kecil. Andi menyebut, data update kasus harian 27 Oktober 2022, telah terjadi penambahan kasus positif sebanyak 135 orang, sedangkan kasus sembuh hanya 54 orang.

Dengan temuan kasus positif yang semakin tinggi, Andi mengingatkan, kepada masyarakat untuk terus waspada dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari. "Kami juga ingatkan pentingnya menjaga kesehatan, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu di Kaltim sehingga banyak masyarakat yang mengeluh terkena demam," kata Andi Muhammad Ishak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement