Rabu 19 Oct 2022 12:54 WIB

Orang Tua Diminta tak Obati Sendiri Anaknya yang Sedang Sakit

Kemenkes terus lakukan penyelidikan kaitan obat sirup dengan gangguan ginjal akut.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Pemerintah mengeluarkan imbuan pemberhentian sementara obat sirup sebagai kewaspadaan gangguan ginjal akut misterius. Orang tua yang anaknya sakit diminta ke dokter untuk mendapat obat yang tepat.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pemerintah mengeluarkan imbuan pemberhentian sementara obat sirup sebagai kewaspadaan gangguan ginjal akut misterius. Orang tua yang anaknya sakit diminta ke dokter untuk mendapat obat yang tepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan akan terus melakukan investigasi terkait gangguan ginjal akut misterius. Gangguan ginjal akut tersebut diinvestigasi apakah terkait yang sirup parasetamol, seperti yang beredar di Gambia, Afrika Barat. Sirup tersebut belakangan dikaitkan dengan meninggalnya 70 anak akibat gagal ginjal akut karena temuan kandungan dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

 

Baca Juga

"Kami terus melakukan investigasi dan melakukan beberapa hal untuk identifikasi kelainan ginjal akut pada anak tersebut salah satunya adalah penyebab infeksi karena obat-obatan. Obat-obatan tersebut sudah dilakukan pemeriksaan di laboratorium pusat forensik dan sedang kita identifikasi lagi obat mana saja yang bisa menyebabkan kelainan ginjal tersebut," ungkap Dante di Jakarta, Rabu (19/10/2022).

 

Perihal imbauan penghentian sementara obat sirup, Dante menekankan, bukan parasetamol yang dihentikan, tapi obat yang mengandung DEG dan EG. "Bukan parasetamol yang tidak boleh, yang tidak boleh adalah karena beberapa obat tersebut mengandung Etilen Glikol (EG) dan sedang diidentifikasi 15-18 obat yang diuji sirup masih mengandung EG dan kita identifikasi lagi bahwa EG ini bisa bebas," terang Dante.

Masyarakat, lanjut Dante, diimbau untuk berkonsultasi langsung ke dokter saat anak mengalami sakit atau demam. Karena dokter akan memberikan obat racikan.

 

"Jadi memang bukan parasetamol yang tidak aman, tetapi ada parasetamol yang mengandung EG," tegas Dante.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement