Senin 10 Oct 2022 16:09 WIB

Hasto: PDIP akan Usung Capres yang Bisa Bawa Indonesia Jadi Pemimpin Dunia

Hasto sebut pemimpin harus punya rekam jejak yang panjang dan kuat.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) berbincang bersama Mantan Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito (kanan), dan Pengamat Militer Connie Bakrie pada acara diskusi PDI Perjuangan dalam rangka HUT ke-77 TNI di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Ahad (9/10/2022). Diskusi tersebut mengambil tema TNI adalah Kita: Sejarah, Kepeloporan dan Desain Masa Depan TNI” untuk mengingatkan kembali masa kejayaan TNI selama era kepemimpinan Presiden pertama Soekarno kekuatan TNI disegani dunia internasional.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) berbincang bersama Mantan Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito (kanan), dan Pengamat Militer Connie Bakrie pada acara diskusi PDI Perjuangan dalam rangka HUT ke-77 TNI di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Ahad (9/10/2022). Diskusi tersebut mengambil tema TNI adalah Kita: Sejarah, Kepeloporan dan Desain Masa Depan TNI” untuk mengingatkan kembali masa kejayaan TNI selama era kepemimpinan Presiden pertama Soekarno kekuatan TNI disegani dunia internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memaparkan dengan panjang tentang sosok pemimpin yang akan diusung partainya pada Pemilu 2024. PDIP dukung pemimpin bisa bawa Indonesia sebagai pemimpin dunia.

"PDIP ingin mengusung pemimpin yang mampu membawa Indonesia menjadi pemimpin bagi bangsa-bangsa di dunia," kata Hasto dalam diskusi Election Corner bertema "Mengembalikan Kembali Politik Programatik di Pemilu 2024" yang diselenggarakan Fisipol UGM di Yogyakarta, Senin (10/10/2022).

Baca Juga

Karena itu, kata dia, pemimpin itu yang memiliki ideologis, memiliki kemampuan teokratis, memiliki rekam jejak sejarah yang panjang, dan kuat. Pemimpin itu juga harus ditopang oleh kekuatan kolektif partai politik atau gabungan partai politik.

Maka, kata Hasto, jangan sampai terjadi lagi "tsunami" politik pada  2014. Ketika Jokowi-JK memerlukan 1,5 tahun hanya untuk mengonsolidasikan kekuasaan akibat parlemen dikuasai parpol nonpendukung pemerintah.

"Itu yang kami persiapkan, merancang satu gabungan partai politik agar pemerintahannya efektif. Selain itu, juga mayoritas dukungan Presiden dari rakyat 50 persen plus 1 tercermin juga di parlemen," jelas Hasto dalam siaran persnya.

Karena itu, pentingnya melakukan lobi-lobi politik dan negosiasi dengan partai politik lainnya."Lobi politik penting. Negosiasi itu perlu, jalan-jalan sehat itu perlu, naik kuda bersama itu perlu. Sekarang naik perahu juga perlu karena Jakarta banjir," ujar Hasto disertai tawa peserta diskusi.

Selain tentang sosok pemimpin, Hasto juga memandang pentingsoal momentum untuk mengusung calon. Saat ini, Presiden Jokowi masih punya 2 tahun masa jabatan hingga 2024 dan negara menghadapi penurunan kondisi perekonomian."Dalam konteks politik persoalan ekonomi ini yang paling berat saat ini. Ini yang harus diatasi. Jangan dibawa ke kontestasi politik Pemilu 2024 yang terlalu dini. Kami punya komitmen mencapai legacyyang maksimal bagi Pak Jokowi," tuturnya.

Hasto juga berkaca pada pengalaman ketika Jokowi dan K.H.Ma'ruf Amin dicalonkan."Kalau kita lihat pengalaman, Pak Jokowi diumumkan pada tanggal 6 Maret 2014 oleh Ibu Mega. Pemilunya pada bulan Juni 2014. Kalau analoginya begitu, ya, kira-kira Juni tahun depan, pas bulan Bung Karno, di situ (umumkan calon presiden, red.). Meskipun semuanya akan diputuskan oleh Ibu Mega. Beliau meminta semua bersabar dan fokus pada pemulihan ekonomi," kata Hasto.

Kiai Ma'ruf Amin diputuskan saat penetapan pasangan calon presiden/wakil presidendi KPU. "Penetapan dan keputusan cawapres utusannya pada hari Minggu sekitar pukul 16.00 WIB, sementara pendaftarannya Senin (esok harinya). Itu real politik, dalam praktik seperti itu," ucapnya.

Maka, saat ini PDI Perjuangan lebih menyiapkan visi dan misi capres dan cawapres terlebih dahulu yang isinya menggambarkan visi Indonesia ke depan, yang senapas dengan pemerintahan Soekarno-Megawati-Jokowi."Untuk siapa yang akan disiapkan, itu keputusannya Ibu Mega. Yang jelas pengalaman 2014 mampu melahirkan banyak pemimpin. Visi dan misi capres PDI Perjuangan progressnya sudah 80 persen," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement